Pilpres 2024 . 23/01/2024, 09:23 WIB
FIN.CO.ID - Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto menekankan bahwa persaingan bukan untuk dijadikan sebagai permusuhan. Hal ini menjadi pelajaran yang berharga bagi Prabowo saat menceritakan kilas balik cara berpolitiknya pada 2014 dan 2019 lalu.
"Saya mengerti kenapa dua kali kalah. Terus terang saja kala itu belum sampai kepada pemahaman saya yang sekarang. Pencerahan itu terjadi waktu 2019 saya kalah," kenang Prabowo di acara pertemuan relawan Erick Thohir alumni Amerika Serikat (AS) di Jakarta, Senin (22/1).
Saat itu, Prabowo merasa dirinya yang belum sampai pada pemahaman untuk meredam ego dalam suatu persaingan, begitu pula para pendukungnya.
"Di jalan Thamrin, ada pendukung saya teriak siap mati untuk saya. Di situ saya langsung berlutut, saya bilang berhenti, saya tidak mau kau mati untuk saya, kau harus hidup untuk orang tuamu dan Indonesia," kata Prabowo.
Ia pun sadar, jika dirinya terus mengedepankan ego, ketegangan bakal semakin meluas dan merugikan banyak pendukungnya. Ia tak ingin Indonesia menjadi negara yang saling konflik antarsesama.
"Saya waktu itu benar-benar bilang, daripada saya jadi presiden melalui jalan kekerasan, lebih baik saya nggak jadi presiden," ucapnya.
Berkaca dari pengalaman tersebut, Prabowo menghadapi kontestasi politik 2024 ini dengan cara santai, meskipun terkadang beberapa pihak ofensif kepada dirinya.
"Persaingan jangan jadi permusuhan, sudah baik-baik saja, jogetin saja," ujar Prabowo yang kemudian disambut riuh tawa dan tepuk tangan.
Pemahaman penting yang dijalankan Prabowo saat ini adalah ia akan merangkul semua pihak manapun yang ingin bersama-sama bekerja dengannya untuk kepentingan membangun bangsa dan negara.
"I can work with anybody. I want to work with everybody for the good of our people in our country," tutur Prabowo.
"Mengutip kata John F Kennedy, 'if we cannot take care of the many who are poor, it cannot save the few who are rich,'" tambah dia.
Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto mengaku banyak belajar dari filosofi Tiongkok dan filosofi Jawa yang mengajarkan tentang niat baik akan dibantu oleh semesta alam yang juga turut membawa ke arah yang lebih baik.
Hal itu ia ungkapkan pada kesempatannya memenuhi undangan dalam acara ETAS (Relawan Erick Thohir Alumni Amerika Serikat For 02) yang digelar di XXI Lounge, Plaza Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (22/1/2024).
“Hobi saya buku, saya baca banyak filsafat inspirasi dari buku-buku pelajaran dari filosofi tiongkok kuno ada beberapa kalimat luar biasa, ada saatnya bahwa anda tidak bisa melawan alam. Ikuti alam, kalau tujuan kita baik akan membawa ke arah yang baik,” ujar Prabowo.
“One thousand friends too few, one enemy too many. Nah, ini nggak diajarin di Amrik. Di Amrik, mission acomplished and they always teach you, you must win! Berarti ada yang lost,” kata Prabowo
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com