FIN.CO.ID - Ikan pari Jawa (Urolophus Javanicus) resmi diyatakan punah setelah dilakukannya penelitian oleh tim Internasional yang dipimpin dari Universitas Charles Darwin Australia.
Ikan Pari Jawa super langka ini diketahui hanya ada satu spesimen yang dikumpulkan pada tahun 1862 di pasar ikan di Jakarta.
Ilmuwan menyatakan kepunahan ikan pari Jawa diakibatkan ulah manusia.
Punahnya ikan pari dimasukkan Red List of Threatened Species atau Daftar Merah Spesies terancam Punah International Union for Conservation of Nature (IUCN).
BACA JUGA:
- Daftar Ikan Cupang Terbaik 2023, Dari Harga Termurah Sampai Termahal
- Harga Ikan Arwana, dari yang Ratusan Ribu hingga Miliaran
"Hilangnya salah satu kerabat ikan pari ini menandai kepunahan pertama spesies ikan laut akibat aktivitas manusia," kata Craig Hilton-Taylor, kepala Unit Daftar Merah IUCN, seperti dikutip dari Radio Free Asia.
Diketahui, mulai pada tahun 1964, daftar Merah IUCN sudah mengidentifikasi lebih dari 41.200 spesies yang terancam punah secara global.
Daftar tersebut memberikan informasi mengenai wilayah jelajah, ukuran populasi, habitat, ekologi, pemanfaatan serta perdagangan, ancaman, hingga tindakan konservasi yang menjadi dasar pengambilan keputusan serta perubahan kebijakan yang diperlukan untuk melindungi spesies.
Ikan pari Jawa masuk ke dalam ikan Stingaree Jawa dan hanya diketahui dari satu specimen yang sudah dikumpulkan pada tahun 1826.
BACA JUGA:
- Penumpang KAI Nataru di Stasiun Pasar Senen Membeludak Capai 700 Ribu
- Telkom dan Huawei Jalin Kerja Sama Strategis untuk Buka Peluang Pangsa Pasar B2B di Indonesia
Tim melakukan pemodelan baru yang mencakup semua informasi tersedia mengenai spesies yang mengukapkan ikan singaree Jawa sudah punah.
Julia Constance seorang ilmuwan menjelaskan sejumlah masalah sudah berkontribusi pada hilangnya ikan pari Jawa.
"Penangkapan ikan secara intensif dan umumnya tidak diatur kemungkinan besar merupakan ancaman utama yang mengakibatkan berkurangnya populasi ikan pari Jawa, dengan hasil tangkapan ikan pesisir di Laut Jawa sudah menurun pada tahun 1870an," ucapnya.
"Pesisir utara Jawa, khususnya Teluk Jakarta di mana spesies ini diketahui terdapat, juga merupakan kawasan industri besar, dengan hilangnya dan degradasi habitat yang luas dan berjangka panjang. Dampaknya cukup parah hingga menyebabkan kepunahan spesies ini," lanjutnya.
BACA JUGA: