BANJARMASIN - Diah berkata, “berkat bantuan ekosistem urban farming ini kami merasa sangat terbantu, sayuran yang dihasilkan bermanfaat untuk konsumsi rumah tangga. Fasilitas gazebo yang dibuat dapat dijadikan lokasi kegiatan belajar anak dan tempat bermain bersama. Semoga BRI sukses selalu”.
Diah adalah salah satu warga Kelurahan Kuripan, Kota Banjarmasin yang tergabung dalam kelompok Dasawisma Pelangi Baru.
Lewat dukungan yang diberikan oleh BRI dan Ikatan Wanita Bank Rakyat Indonesia (IWABRI) dalam program BRI Peduli Bertani di Kota (BRInita), masyarakat mendapatkan keahlian baru, yaitu bertani dengan memanfaatkan lahan sempit atau yang ada di sekitar lingkungan mereka.
Kesuksesan Dasawisma Pelangi Baru dalam mengembangkan urban farming ini pun mendapatkan apresiasi dari Ibu Wali Kota Banjarmasin, Hj. Siti Wasilah.
Ia berharap semoga apa yang dilakukan dapat menginspirasi masyarakat di lokasi lainnya.
“Terima kasih untuk ibu bapak yang aktif di Dasawisma Pelangi Baru. Mudah-mudahan apa yang dilaksanakan ini bisa ditiru di kelurahan dan dasawisma lainnya. Inilah bentuk kerja sama dan kolaborasi, bagaimana dari Pemerintah kota melakukan pembinaan. Semoga semua berkah,” ungkapnya.
Adapun bantuan BRI Peduli yang diberikan diantaranya berupa sarana prasarana, pelatihan urban farming atau hidroponik, bantuan bibit tanaman, serta fasilitas gazebo untuk belajar dan bermain anak.
Terkait dengan bantuan tersebut, Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengungkapkan bahwa BRI terus mewujudkan komitmen tanggung jawab sosial dan lingkungan dengan menyalurkan program yang secara nyata dapat mendorong perbaikan ekosistem lingkungan.
Program BRInita merupakan komitmen nyata BRI untuk pelestarian lingkungan di tengah kota yang memanfaatkan lahan sempit di wilayah padat pemukiman.
“Program ini dilaksanakan di 18 kota di Indonesia. Kami berharap bantuan ini terus berjalan kontinyu untuk menjadi wadah positif bagi masyarakat.
Semoga cerita di Kelompok Dasawisma Pelangi Baru tersebut menjadi kisah inspiratif yang dapat ditiru oleh kelompok-kelompok lainnya”, jelas Hendy.