Denny JA - Generasi milenial atau mereka yang lahir setelah tahun 1981 akan segera menjadi populasi mayoritas di Indonesia.
Tahun 1981 menjadi awal mula mendominasinya dunia internet dan meluasnya media sosial. Jadi, bisa dikatakan, generasi milenial adalah anak kandung dunia media sosial.
LSI Denny JA melakukan survei data di tiga titik waktu yang berbeda pada 2013, 2018 dan 2023. Ketiganya survei dilakukan di bulan Agustus.
Dari survei tersebut diketahui, pada 2013, jumlah generasi milenial masih berada di angka 27,6 persen, atau masih minoritas.
Pada 2018, jumlah generasi milenial naik menjadi 39,1 persen. Kini, generasi milenial pada 2023 jumlahnya sudah mencapai 47,3 persen.
"Satu atau dua tahun lagi mereka segera menjadi mayoritas," ungkap pendiri LSI, Denny JA, dalam video yang diunggah di akun media sosial resminya, DennyJA_World, Selasa, 12 September 2023.
BACA JUGA:
- Denny JA: Warga NU Tak Pilih PKB di Pemilu 2024 karena Masa Lalu dengan Gus Dur
- Survei LSI Denny JA: Partai Koalisi Prabowo 39 Persen, Koalisi Ganjar 25,2 Persen, Koalisi Anies 14,5 Persen
Video tersebut adalah bagian dari serial Ekspresi Data yang diunggah di Facebook, Instagram, Twitter, Tik Tok, serta Youtube Denny JA. Ini adalah serial video yang durasinya hanya 3 menit dan berbasis data riset LSI Denny JA untuk aneka isu yang strategis.
Menurut Denny, ketika mereka sudah menjadi mayoritas, maka kultur generasi milenial tak bisa lagi diabaikan. Bahkan, perilaku, pandangan hidup, dan filosofi mereka yang akan mendominasi.
Denny menyebut ada tiga hal yang menjadi ciri khas generasi milenial. Pertama, mereka sangat akrab dengan teknologi. Ketika dilahirkan dan dibesarkan, dunia media sosial sudah ada. Sehingga, mereka tenggelam dalam dunia internet dan media sosial.
"Akibatnya, karena memiliki akun media sosial, karena terbiasa mengirim pesan lewat akunnya, mereka terbiasa menjadi warga negara yang aktif. Mereka aktif menyatakan dirinya. aktif menyatakan gagasannya, mimpinya, dan juga aktif menyatakan protesnya," terangnya.
Kedua, generasi milenial juga kuat spirit entrepreneurshipnya. Pada generasi sebelumnya, buku-buku agama menjadi yang laris manis. Sebaliknya, pada generasi milenial, buku-buku yang laris manis adalah mengenai enterpreneurship, seperti cara mencapai financial Freedom atau cara menjadi kaya raya.
BACA JUGA:
- Denny JA: Presiden Bukan Petugas Partai, Menyalahi Prinsip Demokrasi
- Survei LSI Denny JA: 76,2 Persen Masyarakat Sangat Puas dengan Kinerja Jokowi
Ketiga, ekspos generasi milenial pada keberagaman sangat tinggi. Ketika mereka membuka mata, mereka melihat begitu banyak hadir negara, budaya, dan agama. Melalui Google, mereka mengetahui banyak sekali konsep soal Tuhan, politik, dan gaya hidup.
"Kondisi ini membuat mereka lebih terbuka kepada keberagaman. Inilah kultur yang dibawa oleh generasi milenial. Jika mereka menjadi mayoritas di Indonesia, budaya Indonesia juga akan berubah, dan mereka segera menjadi mayoritas," pungkasnya.
Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq