Dalam Momentum Hari Anak Nasional Laznas Yatim Mandiri meluncurkan program Gerakan Orang Tua Asuh dan program gizi berbasis pangan.
Peluncuran program ini dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan pendidikan 340 santri yatim penghafal al Qur'an di SMP dan SMA Insan Cendekia Mandiri Boarding School.
Sebanyak 89 santri Asrama Yatim Mandiri dan 99 santri yang menempuh pendidikan vokasi setingkat D1 di Mandiri Entrepreneur Center.
Gerakan Orang Tua Asuh merupakan penawaran program gerakan kepedulian Yatim Mandiri untuk menjamin keberlangsungan pendidikan anak yatim dari keluarga kurang mampu atau dhuafa.
Program ini dilakukan dengan sistem pengasuhan di Sekolah Unggulan Insan Cendekia Mandiri Boarding School, Asrama Yatim Mandiri, dan Mandiri Entrepreneur Center.
Sistem pengasuhan dalam hal ini adalah pemberian jaminan biaya. Mulai dari jaminan biaya pendidikannya hingga biaya asrama yang dikelola oleh Laz Yatim Mandiri. Termasuk juga kebutuhan sehari-hari para siswa dan santri.
Selain mendapat biaya pendidikan dan asrama gratis, para siswa dan santri mendapat pola pengasuhan yang tepat. Sehingga nantinya saat lulus, mereka menjadi pribadi yang lebih baik. Terutama secara prestasi pendidikan dan ibadah.
Setiap siswa dan santri juga diharapkan bisa menghasilkan output yang baik. Seperti menghafal minimal 3 juz di tingkat SMP dan 3 juz di tingkat SMA untuk siswa Insan
Cendekia Mandiri Boarding School. Untuk santri Asrama Yatim Mandiri, diharapkan bisa menghafal juz 30. Dan lulusan Mandiri Entrepreneur Center menjadi lulusan yang mandiri secara ibadah dan ekonomi.
Beberapa benefit yang didapatkan dari para orang tua asuh atau donatur Yatim Mandiri adalah laporan peningkatan belajar anak secara berkala, laporan saat para anak asuh mendapat prestasi, kesempatan untuk berinteraksi dengan anak asuh, serta selalu didoakan dalam setiap kesempatan.
Program orang tua asuh Yatim Mandiri ini bisa diikuti oleh berbagai kalangan dari segala usia. Serta, setiap anak bisa dibantu lebih dari satu orang tua asuh. Sehingga calon orang tua asuh atau donatur bisa mengajak kerabat terdekat untuk turut mengambil peran dalam program ini.
“Salah satu harapan kami adalah donatur bisa merasakan pengalamanbagaimana menjadi sosok orang tua asuh. Tidak hanya dari segi pembiayaan saja. Tapi bagaimana orang tua asuh ini mendapat laporan baik tiap bulan atau semester tentang perkembangan anak asuhnya ini. Sehingga orang tua asuh tahu bahwa dana yang sudah mereka keluarkan benar-benar bermanfaat untuk kelangsungan pendidikan anak asuhnya,” papar Miftahur Rahman, Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan Laz Yatim Mandiri.