Ini juga penting: cucu PLN mendapat penghargaan di bidang O&M terbaik: PJBS. Anda sudah tahu: tidak semua pemilik pembangkit listrik mau menjalankannya sendiri. Banyak yang menyerahkannya ke perusahaan lain. Yakni perusahaan yang bidangnya khusus menjalankan pembangkit dan merawatnya.
PJBS adalah anak perusahaan PJB. PJB adalah anak perusahaan PLN. Semua pembangkit PLN dimiliki oleh PT Pembangkitan Jawa Bali atau PT Indonesia Power. Dua-duanya anak PLN.
Kini PJB diubah namanya menjadi Nusantara Power. Berarti ada Indonesia Power dan Nusantara Power. Dua-duanya tidak hanya memiliki pembangkit sendiri yang besar-besar. Mereka juga memiliki saham di banyak pembangkit listrik swasta.
Meski PJB sudah berubah nama, PJBS (S=Services) tetap PJBS. Saya baru tahu bahwa dirut PJBS kini dijabat seseorang yang sudah lama saya cari.
Saya ingat sekali nama itu. Yakni ketika turbin di salah satu pembangkit listrik di Belawan, Medan, rusak. Medan lagi krisis listrik. Pembangkitnya rusak pula. Untuk memperbaikinya harus ditangani perusahaan Jerman: Siemens. Bahkan ada kemungkinan turbin itu harus dikirim dulu ke Jerman. Diperbaiki di sana.
Menangis.
PLN itu isinya lulusan terbaik dari semua perguruan tinggi terbaik di Indonesia. Sudah ratusan pula yang mendapat tambahan pendidikan di luar negeri. Turbin rusak tidak bisa diatasi sendiri.
Saya pun minta agar yang punya spesialisasi turbin dilihat. Siapa yang punya kemampuan memperbaiki Belawan itu. Ternyata ada. Hanya satu orang. Anak muda. Satu-satunya. Namanya: Teguh Wijayanto .
Saya belum pernah bertemu langsung anak itu. Pun sampai saya bukan siapa-siapa lagi. Atau pernah bertemu tapi saya yang lupa. Tapi nama itu tidak bisa hilang dari ingatan: ia pahlawan Belawan. Ia Teguh Wijayanto.
Baru belakangan saya dengar nama itu menjadi dirut PJBS. Kantornya di Surabaya pula. Kapan-kapan saya ingin bertemu. Tentu kalau ada sumur di ladang. Itu pun kalau sumurnya belum diganti pipa.
Lalu siapa pembangkit listrik non-renewable terbaik? Seluruh wanita Indonesia harus bangga dengan pemenang ini: PT Sumber Segara Primadaya. Pemiliknya seorang wanita. Baik pula hatinya. Pekerja keras. Suaminyi seorang mualaf: Ibu Dewi. Anda sudah tahu siapa dia. Itulah yang belum lama diberitakan di Bloomberg sebagai wanita terkaya no. 1 di Indonesia saat ini.
Dewi lewat SSP memiliki pembangkit listrik terbaru: satu unit saja 1.000 MW. Masih punya lagi yang 600 MW. Lalu beberapa lagi yang 300 MW. Dan yang hebat semua pembangkitnya sangat efisien. PJBS yang menangani sebagian O&M-nya.
Wanita, hebat, bergeraknya di bidang listrik pula, alangkah langkanya. Laki-laki seperti saya pun harus hormat setinggi-tingginya. (*)