PERU, FIN.CO.ID - Krisis politik Peru yang terus memanas, membuat situasi mencekam.
Korban jiwa berjatuhan akibat bentrokan antara demonstran dengan aparat keamanan.
Dikabarkan, korban jiwa bertambah sebanyak 17 orang.
BACA JUGA: Spesifikasi realme 10 Pro+ 5G, Ada Fitur X-touch, Buat Apa Yah?
Total korban jiwa mencapai 40 orang.
Tindakan demonstrasi terjadi semenjak Presiden Peru Pedro Castillo ditangkap bulan lalu.
Bekas guru itu dicopot dari jabatannya dan ditangkap usai percobaan membubarkan Kongres dengan cara ilegal.
Castillo menjalani tahanan selama 18 bulan prasidang atas tuduhan pemberontakan.
BACA JUGA: Klaim Megawati soal Jokowi Bisa Jadi Presiden, Nasdem: Kita Urut Sejarah
Tetapi Castilo membantah dakwaan itu.
Mulai sejak itu, simpatisan Castillo turun ke jalan dan berunjuk rasa melawan penangkapan tersebut.
Tindakan demonstrasi yang pernah terhenti saat musim liburan, kembali dimulai pekan lalu.
Selain meminta pemilihan umum lebih awal, juga menuntut pembebasan Castillo.
BACA JUGA: BMKG: Gempa di Papua Berkekuatan Magnitudo 5,1
Demonstran mendesak Presiden Dina Boluarte turun, Kongres ditutup, dan mengubah konstitusi.
Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq