Regional

Mualaf di Gowa dan Makassar Diberikan Penguatan Kapasitas Diri oleh Kalla dan Daarut Tauhiid Peduli

fin.co.id - 22/08/2022, 21:51 WIB

Masjid Asmaul Husna, hasil rancangan Ridwan Kamil (dok Archdaily)

JAKARTA, FIN.CO.ID - Yayasan Hadji Kalla bersama Daarut Tauhiid Peduli meluncurkan Program Pemberdayaan Mualaf yang akan menyasar tiga titik lokasi, yaitu dua titik area Kota Makassar dan satu titik di Kabupaten Gowa.

Dimulai dari peluncuran program di Makassar, program yang dihadirkan di momen HUT Kemerdekaan ke-77 Republik Indonesia ini akan digulirkan selama tiga bulan ke depan.

(BACA JUGA: Dugaan Korupsi Pertamina Patra Niaga dengan PT Asmin Koalindo Masuk Tahap Penyidikan)

Manager Bidang Islamic Care Yayasan Hadji Kalla Salman Febriyansyah menyebut, program ini memberikan pendampingan bagi para mualaf terkait penguatan kapasitas diri, peningkatan keterampilan serta bantuan berkelanjutan untuk kemandirian ekonomi.

“Yayasan Hadji Kalla memberikan bantuan kepada mualaf ini dengan harapan ada kegiatan produktif yang bisa terus dilakukan. Dengan mereka bisa mandiri dan lebih produktif, maka usahanya nanti bisa terus dikelola dan memberikan manfaat untuk orang-orang yang ada di dalamnya," bebernya, Senin 22 Agustus 2022.

Tahap pertama, diadakan pertemuan dengan pembinaan keagamaan secara intensif selama sepekan. Mereka akan dibimbing langsung oleh ustaz atau guru yang berpengalaman di bidangnya.

Selain itu, juga akan ada pembekalan bidang ekonomi, termasuk pemberian modal usaha. Pertemuan tiap pekannya akan mengoptimalkan berbagai materi terkait pemasaran produk dari media sosial.

(BACA JUGA: Kabar Terbaru Putri Candrawathi Setelah Jadi Tersangka, Penyidik Bareksrim Polri Jadwalkan Pemeriksaan)

Salah satu pemateri yang dihadirkan adalah Ustazah Aliyah. Sebagai mentor menjahit untuk usaha mandiri menjahit di salah satu titik pemberdayaan, ia mengaku senang bisa berbagi ilmu, khususnya ibu-ibu yang banyak menghabiskan waktunya di rumah bisa lebih produktif dengan kegiatan menjahit.

"Sangat dibutuhkan di zaman sekarang, contoh kecil misalnya ketika menjahit jilbab perempuan. Produk ini sangat banyak peminatnya," ungkapnya.

Bantuan produktif ini diberikan oleh YHK untuk stimulus kepada para mualaf yang dibantu agar memperoleh pemasukan yang dikelola secara mandiri.

Diharapkan bahwa kelompok yang dibantu bisa lebih aktif dalam mengelola bantuan yang diperoleh dengan membuat usaha secara mandiri.

Admin
Penulis
-->