Asosiasi Pengusaha Indonesia Akan Siapkan Sederet Program Atasi Pengangguran di Bekasi

BEKASI, FIN.CO.ID - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menyiapkan sederet program mengatasi angka pengangguran. 

Ketua Apindo Kabupaten Bekasi Sutomo mengatakan pihaknya sebagai Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Pengangguran akan mendorong upaya program PJ Bupati Bekasi Dani Ramdan dalam mengurangi pengangguran dan mengatasi kemiskinan.

Sebagai langkah awal pihaknya akan membuka kerja sama dengan 100 perusahaan yang berada di kawasan industri Kabupaten Bekasi.

(BACA JUGA: Jokowi Hapus Tenaga Honorer, 410 Ribu Orang Terancam Jadi Pengangguran)

“Ya belum lama ini kita data 100 perusahaan. Minimal ada 20 perusahaan, kita akan kirimkan surat untuk dapat menampung tenaga kerja baru dan akan kita buatkan MoU,” katanya dalam keterangan resminya, Selasa, 22 Juni 2022.

Dijelaskannya, program satgas penanggulangan pengangguran tidak lagi mengacu pada regulasi yang sudah ada sebelumnya, dimana penyerapan tenaga kerja dipersentasikan dalam perusahaan.

Nantinya, harus ada kesadaran bersama dari pihak industri di Kabupaten Bekasi untuk membantu program PJ Bupati Bekasi guna mengurangi angka kemiskinan.

(BACA JUGA: Meski Kabupaten Bekasi Jadi Kawasan Industri Terbesar Se-Asean, Bukan Jaminan Angka Pengangguran Rendah)

“Ya program ini untuk kebutuhan industri, kalau perusahaan butuh tenaga kerja ya kami memiliki cadangan tenaga kerja banyak. Jadi ada kesadaran bersama untuk mengurangi angka pengangguran di sini,” ucapnya.

Dalam project pertama tersebut, Apindo Kabupaten Bekasi mempunyai target awal yang dimana perusahaan dapat menyerap sekitar 3.200 penganguran yang ada di wilayah Kabupaten Bekasi.

Berdasarkan jumlah data yang didapat, saat ini angka pengangguran di Kabupaten Bekasi udah mencapai lebih dari 19.000 orang.

“Ya ini sebagai awal langkah pertama kita di Satgas Pengangguran Kabupaten Bekasi,” jelasnya.

Apindo Kabupaten Bekasi juga telah menyiapkan tahap selanjutnya yaitu dapat bekerjasama dengan LPK dan SMK di wilayahnya, kerja sama tersebut bisa dalam bidang pelatihan kepada masyarakat agar dapat mudah diterima masuk ke dunia industri.

“Jadi pengangguran itu akan kita data dan daftarakan untuk masuk tahap berikutnya,” tutupnya. (Tuahta Simanjuntak)