Menhub Klaim Angkutan Lebaran 2022 Berjalan Baik, Hasil Survei Jadi Buktinya

fin.co.id - 20/06/2022, 17:21 WIB

Menhub Klaim Angkutan Lebaran 2022 Berjalan Baik, Hasil Survei Jadi Buktinya

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi.

JAKARTA, FIN.CO.ID - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi klaim angkutan Lebaran 2022 berjalan dengan baik. Klaim tersebut dilihat dari hasil survei SMRC yang mengatakan 76,4 persen masyarakat puas atas kerja pemerintah dalam mengelola angkutan Lebaran 2022.

"Alhamdulillah, dari hasil survei SMRC menyatakan 76,4 persen masyarakat puas atas kinerja pemerintah dalam mengelola angkutan Lebaran tahun 2022 ini. Presiden juga memberikan catatan dan menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh stakeholder termasuk DPR yang sudah melaksanakan dengan baik," ujar Budi saat rapat kerja dengan Komisi V DPR, Senin, 20 Juni 2022.

(BACA JUGA: Kemenhub Sebut Jumlah Pemudik Lebaran 2022 Turun 22,6 Persen Dibanding 2019, Selisih 3 Juta Lebih)

Budi menjelaskan, penumpang angkutan umum pada mudik Lebaran 2022 memang mengalami penurunan sebesar 22,6 persen dibandingkan 2019. Meskipun demikian, terdapat hari-hari tertentu dimana jumlah penumpang lebih tinggi daripada 2019. Selain itu, angka kecelakaan lalu lintas menurun seiring dengan menurunnya pemudik yang menggunakan sepeda motor.

"Kemenhub telah melakukan dua tahap sebelum angkutan lebaran diselenggarakan yaitu pertama survei yang hasilnya jumlah orang yang akan melakukan mudik sangat besar, tahap kedua melakukan simulasi dan upaya rekayasa lalu lintas," kata Budi.

Rekayasa lalu lintas yang dilakukan saat angkutan Lebaran 2022 adalah one way, contra flow, dan juga ganjil genap yang baru dilakukan pada tahun ini. 

(BACA JUGA: Jokowi Bahas Mudik Lebaran 2022 Bersama Para Menteri)

Budi menyampaikan seluruh keberhasilan ini tidak lepas dari koordinasi dan kolaborasi yang dilakukan oleh seluruh stakeholder seperti Kemenko PMK, Korlantas Polri dan Kementerian PUPR juga media massa yang terus memberikan informasi secara masif kepada masyarakat.

Dalam masa angkutan lebaran ada empat titik krusial yang memang perlu diperhatikan yaitu Merak-Bakauheni dan Jakarta-Semarang. Kepadatan yang terjadi di empat titik tersebut bisa diselesaikan dengan membuka Pelabuhan Ciwandan, Banten, untuk pelabuhan alternatif dan melakukan pembukaan rileksasi atau one way saat terjadi kepadatan.

"Setelah 4 kali Ratas bersama Presiden dan akhirnya kami diberikan kewenangan untuk menyelesaikan masalah mudik. Namun Presiden melarang untuk putar balik, melarang memeriksa sehingga kami melakukan kontrol pada volume kendaraan yang berkembang. Kami terus melakukan evaluasi VC (Volume to Capacity) ratio jalan tol dengan detail agar berjalan dengan baik," jelas Budi.

(BACA JUGA: Jasa Marga Catat Peningkatan Pendapatan Tol Sebesar 28,1 persen Selama Periode Arus Mudik dan Balik Lebaran )

Adapun beberapa catatan hasil evaluasi secara umum terhadap penyelenggaraan angkutan Lebaran 2022 yaitu masih terdapat beberapa permasalahan dan kekurangan dalam penyelenggaraan Mudik 2022 antara lain kemacetan di beberapa ruas tol dan penumpukan di penyeberangan Merak-Bakauheni, kurangnya minat mudik melalui jalur laut karena waktu tempuh yang lama dan rute yang terbatas, terbatasnya kapasitas program mudik gratis karena keterbatasan anggaran, dan perlu optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi dalam penyelenggaraan angkutan lebaran di masa yang akan datang (ticketing, monitoring, integrasi sistem).

"Ke depannya kami akan tingkatkan layanan mudik gratis dari semua moda serta menarik peminat masyarakat untuk menggunakan kapal laut dalam melakukan mudik agar mudik tahun depan bisa berjalan lebih baik lagi," ujar Budi.

Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq

Admin
Penulis
-->