Denny Siregar Ketawain Abdul Somad Dilarang Masuk Singapura: Ustaz Kok Ngajarin Bunuh Diri, Ustaz Apaan Tuh!

fin.co.id - 21/05/2022, 20:08 WIB

Denny Siregar Ketawain Abdul Somad Dilarang Masuk Singapura: Ustaz Kok Ngajarin Bunuh Diri, Ustaz Apaan Tuh!

Denny Siregar sindir Ustaz Abdul Somad melalui tayangan video

JAKARTA, FIN.CO.ID - Aktivis media sosial Denny Siregar mengaku tertawa melihat Ustaz Abdul Somad (UAS) marah karena dilarang masuk ke Singapura. 

Menurut Denny Siregar, seharusnya UAS dan pendukungnya justru bersyukur. Sebab, UAS dapat terhindar dari UU terorisme Singapura yang terkenal tidak kompromi. 

(BACA JUGA: Ustaz Abdul Somad Ditolak Singapura, Wamenag: Semoga UAS Bisa Ambil Hikmahnya)

UAS juga bisa dihukum mati karena dianggap berpotensi membuat kerusuhan rasial di Singapura,"

"Saya ketawa nonton Somad marah-marah karena dilarang masuk Singapura. Catat ya, dilarang masuk! Bukan dideportasi! Deportasi itu kalau sudah di dalam wilayah Singapura terus diusir dari sana. Kalau dilarang masuk bahkan cuma disuruh nunggu di depan pagar doang terus disuruh pulang," ujar Denny Siregar seperti dikutip FIN dari chanel Youtube Cokro TV Berjudul: Denny Siregar: SOMAD JADI USTAD KOK CENGENG AMAT | TES, pada Sabtu (21/5/2022).

Menurut Denny Siregar pemerintah Singapura bersikap waspada dengan isu agama. Sebab, Singapura punya pengalaman pahit sekitar tahun 1984.

Pada tahun itu, Singapura memasukkan agama dalam kurikulum pelajaran disekolah. Tapi yang ditemukan malah mengerikan. 

(BACA JUGA: Fadli Zon Soal Ribuan Jemaah Hadiri Ceramah Ustaz Abdul Somad: Masyarakat Madura Luar Biasa)

Siswa di sekolah menjadi terkotak-kotak berdasarkan agamanya. Sehingga mereka tidak fokus belajar. Selain itupernah terjadi kerusuhan rasial di Singapura.

"Sejak saat itu pemerintah Singapura mencabut pelajaran agama dari sekolah-sekolah agama. Bahkan tidak boleh dibicarakan di tempat-tempat publik. Kecuali di rumah dan tempat ibadah agama," jelas Denny Siregar.

Dampak dari pemisahan antar agama tersebut, lanjut Denny Siregar, kini Singapura berubah menjadi negara yang maju dan modern.

"Ketika mereka memisahkan agama dalam kehidupan sosial, ekonomi mereka maju, pendidikan mereka maju. Semuanya maju. Beda dengan Indonesia yang cuma agamanya doang yang maju. Pernah dengar ada kerusuhan rasial di Singapura? Meski agama penduduk di Singapura mayoritas Buddha tapi di sana nggak ada keistimewaan untuk mereka yang beragama Buddha ukuran pemerintah Singapura adalah kemajuan dan kemakmuran. Bukan akhirat. Beda dengan Myanmar yang juga mayoritas beragama Buddha, tapi negaranya sibuk sekali dengan masalah agama," terangnya.

(BACA JUGA: Wakili Madura, Husin Shihab Dengan Tegas Tolak Ustaz Abdul Somad Ceramah di Sumenep)

Dampaknya, investor asing berbondong-bondong menanamkan uangnya ke Singapura. 

"Siapapun bebas melakukan apa saja di Singapura. Tapi dengan syarat tak boleh mencampuri masalah politik dan agama. Itu belum keras. Yang lebih keras lagi ketika Singapura mengeluarkan UU Terorisme mereka yang, dalam UU itu, pemerintah Singapura bisa menangkap siapa saja yang berpotensi membuat kerusuhan rasial di negara itu tanpa harus lewat proses hukum biasa," tuturnya.

Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq

Admin
Penulis
-->