JAKARTA, FIN.CO.ID - Lebih dari 11.500 orang, termasuk 1.847 anak-anak, diangkut dari Ukraina menuju Rusia pada Senin (2/5/2022) tanpa didampingi otoritas Kiev, kata Kementerian Pertahanan Rusia.
Angka tersebut termasuk evakuasi dari wilayah yang memisahkan diri dari Ukraina dan dapat dukungan dari Rusia, Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk.
(BACA JUGA: Rusia Sebut Serangan Artileri Ukraina Tewaskan Warganya Sendiri dan Melukai Warga Sipil di Kherson)
Dikutip dari Antara, Selasa, 3 Mei 2022, dua wilayah itu diakui Rusia merdeka sebelum meluncurkan serangannya pada 24 Februari lalu.
Rusia mengatakan orang-orang itu sudah dievakuasi berdasarkan permintaan mereka sendiri, sementara Ukraina mengatakan Moskow telah memaksa memulangkan ribuan orang ke Rusia sejak perang dimulai.
Moskow menyebut aksinya di Ukraina sebagai “operasi khusus” untuk demiliterisasi dan “denazifikasi” tetangganya.
Ukraina dan Barat mengatakan Rusia melancarkan perang agresi yang tidak beralasan.
(BACA JUGA: Zelenskyy Telepon Jokowi, Ukraina Minta Bantuan Persenjataan, Begini Jawaban Presiden )
Pada Senin (2/5), warga sipil pertama yang dievakuasi dari pabrik baja raksasa di pelabuhan Mariupol tiba di kota Zaporizhzhia yang dikuasai Ukraina, sebagai bagian dari operasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Komite Internasional Palang Merah yang dikoordinasikan dengan Ukraina dan Rusia.
Sejak 24 Februari 2022, hampir 200.000 anak-anak dan 1,1 juta orang sudah dievakuasi dari Ukraina ke Rusia, kata Kemenhan Rusia.
Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq