BEIJING, FIN.CO.ID - China tak ingin kasus pembunuhan massal di Bucha, Ukraina menjadi tuduhan tak berdasar.
China pun menyerukan agar dilakukan investigasi secara menyeluruh.
"Kebenaran penyebab insiden tersebut harus diverifikasi. Berbagai tuduhan harus berdasarkan fakta," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) Zhao Lijian di Beijing, Rabu, 6 April 2022.
(BACA JUGA: Saling Tuduh Pembunuhan Massal di Bucha: Kaki Diikat, Kepala Bolong Ditembak)
Sebelum mendapatkan kejelasan, semua pihak harus bisa menahan diri dan menghindari tuduhan yang tidak berdasarkan fakta.
Zhao mengatakan China tidak ingin isu-isu kemanusiaan dipolitisasi.
Menurut dia, China sangat mementingkan masalah kemanusiaan di Ukraina dan mendukung semua inisiatif dan tindakan yang kondusif untuk mengatasi krisis kemanusiaan di Ukraina.
(BACA JUGA: Pembantaian di Kota Bucha Ukraina, Adalah Provokasi Mendiskreditkan Rusia, Tidak Ada Fakta, Hanya Kebohongan)
Perwakilan tetap China untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Zhang Jun pada Selasa (6/4) menyatakan sikap pemerintahnya dalam krisis Ukraina pada sesi pengarahan Dewan Keamanan PBB.
"Serangan terhadap warga sipil tidak dapat diterima dan tidak boleh terjadi," katanya.
Menurut dia, laporan kematian warga sipil di Bucha sangat tidak dibenarkan.
"Warga sipil harus terhindar dari segala bentuk kekerasan dalam konflik bersenjata," ucap Zhang menegaskan.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Senin (4/4) mengunjungi Bucha yang menjadi lokasi temuan jenazah ratusan warga sipil yang terbunuh setelah pasukan Rusia ditarik mundur.
Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq