JAKARTA, FIN.CO.ID - Pakar gaya hidup sehat ala Islam, dr. Zaidul Akbar sudah sejak lama mengingatkan kita akan bahaya makan gorengan, salah satunya bakwan.
Tidak hanya meningkatkan risiko seseorang kena diabetes, makan gorengan juga salah satu penyebab masalah jantung di kemudian hari, terkait dengan efeknya terhadap pembuluh darah.
Namun bukan berarti Anda tidak boleh makan bakwan atau sejenisnya. Jika saja Anda tau cara membuatnya, maka bakwan bukanlah sebuah pantangan untuk Anda menikmati hidup, dengan menikmati hidangan yang Anda sukai.
(BACA JUGA: Harga Minyak Selangit, Pedagang Gorengan Mengeluh Modal Naik Pemasukan Tetap)
Oleh karena itu, dr. Zaidul Akbar membagi resepnya akan bagaimana membuat bakwan sehat, namun tanpa melibatkan penggunaan minyak goreng.
Yang pertama-tama diperlukan dalam menyiapkan bakwan sehat ala dr. Zaidul Akbar, ini adalah penggunaan terigu non gluten.
"Kedua siapkan sayuran organik, yang segar yang fresh, lalu garam jangan pakai micin, terus diaduk," kata dr. Zaidul Akbar seperti dikutip FIN dari DeskJabar.com. https://deskjabar.pikiran-rakyat.com/ragam/pr-1134122265/ramadhan-2022-resep-bakwan-sehat-ala-dr-zaidul-akbar-cocok-untuk-buka-puasa?page=2
"Setelah selesai, jangan digoreng, tapi di-oven, kan itu tanpa minyak goreng kan," lanjut dia.
Kira-kira seperti itu resep dan cara memasak yang dianjurkan, penggagas Jurus Sehat Rasulullah itu dalam sebuah channel YouTube, bertajuk "Resep Membuat Bakwan sehat dan Enak di Rumah
Risiko Gorengan yang Dimasak dengan Cara Tidak Sehat
Gorengan, ada bakwan, risol, cireng, tahu dan tempe. Rasanya enak, apalagi kalo dicocol pake saos sambel, atau digado pake rawit.
Namun yang namanya makan enak, bukan berarti juga selalu sehat. Apalagi makanan yang diolah dengan cara digoreng seperti gorengan.
Perlu disadari, makanan yang digoreng umumnya menyebabkan lonjakan jumlah kalori menjadi sangat tinggi.
Menurut ahli, via Healthline, makanan yang dimasak dengan cara digoreng, umumnya juga tinggi akan trans fat.
Trans fat atau lemak trans, dapat meningkatkan risiko orang bermasalah dengan berat badannya, hingga risiko penyakit kronis di kemudian hari.
