JAKARTA, FIN.CO.ID - Bagi penderita diabetes, mengontrol kadar gula darah sangatlah penting untuk menjaga kondisinya tetap fit.
Ketika terlalu tinggi atau terlalu rendah, maka ada risiko yang membahayakan bagi si penderita diabetes.
Salah satu bahaya yang disebabkan oleh gula darah yang terlalu rendah, atau ketika ngedrop, adalah kondisi bernama hipoglikemia.
Ketika terlambat ditangani, hipoglikemia dapat menyebabkan seseorang kehilangan kesadarannya, kejang atau kerusakan otak permanen.
Pertanyaannya, bolehkah penderita diabetes berpuasa?
Menurut ahli, via Mayo Clinic, puasa Ramadan bagi penderita diabetes boleh-boleh saja. Solusi amannya adalah bagi mereka yang diabetes, adalah terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter.
Di sana, dokter nantinya akan menerangkan soal potensi bahaya komplikasi, seperti gula darah rendah atau gula darah tinggi, juga dehidrasi. Jika Anda ternyata tidak fit secara medis, dan untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan, dokter umumnya akan menganjurkan Anda untuk tidak berpuasa.
Jika pun Anda bersikeras berpuasa, para tenaga medis akan mampu memberikan arahan dan edukasi, tentang tata cara mengontrol diabetes selama puasa Ramadan Anda jalankan.
Mereka yang Tidak Diwajibkan Berpuasa Ramadan
Meski puasa Ramadan adalah wajib hukumnya, namun tidak semua orang diharuskan menalankannya.
Selama memenuhi kriteria tertentu, puasa Ramadan tidaklah menjadi sebuah keharusan. Berikut daftar orang yang tidak diwajibkan berpuasa seperti dilansir Standard:
1. Mereka yang sakit atau sedang dalam perawatan medis (membutuhkan konsumsi obat), juga mereka yang punya masalah dengan psikologi dan mentalnya.
2. Anak-anak yang belum aqil baligh tidak diwajibkan berpuasa.
3. Ibu menyusui tidak dianjurkan berpuasa, karena bayi mereka membutuhkan nutrisi dari ASI.
4. Wanita hamil tidak dianjurkan puasa karena janin membutuhkan asupan yang cukup dari asupan harian. 5. Wanita yang sedang datang bulan juga masuk dalam daftar ini.
