Produsen Tempe-Tahu Geruduk Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta

JAKARTA, FIN.CO.ID - Produsen tahu dan tempe menggeruduk Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta.

Para produsen yang tergabung dalam Pusat Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Puskopti) DKI Jakarta datang untuk mengeluhkan harga kedelai yang tinggi.

Sekjen Puskopti DKI Jakarta Hedy Kuswanto mengatakan harga kedelai sudah sangat tinggi dan belum ada tanda-tanda penurunan. 

(BACA JUGA: Perajin Tahu-Tempe Jakarta, Jabar, dan Banten Bakal Mogok Tiga Hari, Ini Alasannya)

"Sekarang sampai tembus harga Rp11.300 per kilogram. Sebelumnya di bawah Rp10 ribu, Rp8.500, Rp9.000. Ini terus meroket sehingga kami perajin tempe sudah tidak tahan untuk istilahnya mencari keuntungan," ujarnya, Rabu, 23 Februari 2022.

Dalam audiensi itu, perajin tahu tempe juga meminta anggota dewan untuk meneruskan keluhan terkait harga kedelai kepada pimpinan mereka.

Beberapa hari terakhir, para perajin memutuskan mogok produksi yang tujuannya untuk mendesak pemerintah menstabilkan harga kedelai.

(BACA JUGA: Harga Kedelai Berjangka Melejit ke Level Tertinggi 8 Bulan, Kira-Kira Harga Tempe Bakal Naik Gak Ya?)

Mereka juga meminta agar pemerintah memberikan subsidi, di samping membenahi tata niaga kedelai agar diurus oleh pemerintah.

Sejak 1998, setelah Orde Baru sampai sekarang tata niaga kedelai murni di tangan swasta. 

"Kenapa pemerintah nggak ikut mengurusi masalah ini sehingga (swasta) ya semaunya sendiri," terangnya.

Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono akan menindaklanjuti pengaduan perajin tahu tempe.

"Kami akan mencoba menindaklanjuti dan berkoordinasi tentunya dengan teman-teman DPR RI, karena ini bukan DKI Jakarta saja, sudah nasional. Kemudian, kami koordinasi juga dengan pemerintah pusat untuk bisa menindaklanjuti apa yang menjadi keluhan," ujarnya.

Selain itu, di tingkat provinsi, Fraksi PDIP DPRD DKI akan memanggil dan berkoordinasi dengan BUMD pangan milik DKI Jakarta, Food Station Tjipinang Jaya.

"Tentunya, kami dalam waktu dekat kita akan memanggil BUMD ketahanan pangan untuk kita ajak koordinasi untuk menjaga stabilitas harga di Jakarta," tuturnya.