JAKARTA, FIN.CO.ID - Warga Desa Wadas yang ngotot menolak pertambangan batu andesit di desa tersebut untuk kepentingan pembangunan Bendungan Bener di Kabupaten Purworejo, menutup ruang dialog dengan pemerintah.
Hal itu disampaikan oleh Yayak Yatmika, seniman aktivis tolak pertambangan yang juga mewakili warga Desa Wadas, dalam tayangan dialog Rosi di channel Youtube Kompas TV, dikutip Sabtu 12 Februari 2022.
Yayak menyarankan, pemerintah sebaiknya tidak perlu mencari cara untuk menjelaskan ke masyarakat yang menolak penambangan batu andesit tersebut agar mau menerima penambangan.
(BACA JUGA: Kapolda Pastikan Personelnya di Desa Wadas Sudah Ditarik, Selanjutnya Akan...)
"Mereka (warga Wadas) sudah berapa turunan ada disana, gimana mau melihat bumi yang menghidupi mereka kemudian itu akan berubah selama setahun kedepan karena dipaksakan supaya memenuhi target bahwa bendungan itu akan di bangun dan harus selesai di akhir tahun ini. Tidak ada (ruang diskusi), tidak bisa," demikian disampaikan Yayak, saat ditanya Rosi mengenai kesempatan untuk berdialog antar warga penolak dengan tim ahli, dikutip Sabtu 12 Februari 2022.
Yayak pun meminta agar tidak terjadi konflik berkepanjangan, rencana penambangan batu andesit di Desa Wadas dibatalkan saja dan dialihkan ke tempat lain yang benar-benar tidak bersinggungan dengan kepentingan warga.
"Konfliknya akan berkepanjangan kalau ini terjadi terus Mas, jadi itu dipindah lah di tempat lain. Kalian ambil itu di gunung Merapi yang tidak berpenduduk, selesai perkaranya Mas," tegas Yayak.
(BACA JUGA: Soal Polemik di Desa Wadas, Ganjar Bakal Pakai Cara Ini )
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjelaskan, sosialisasi mengenai hal ini sebenarnya sudah terjadi sangat lama.
Ia bahkan menuturkan pada waktu itu, sama sekali tidak ada warga yang menolak penambangan batu andesit tersebut.
"Sosialisasi mengenai itu sudah lama dan relatif tidak ada masyarakat yang angkat tangan, kami tidak setuju. Tapi dalam perkembangannya bukan tidak mungkin memang, selalu ada yang pertama (menolak) yang kemudian memberikan penjelasan mungkin kepada warga, terjadi diskusi, sehingga ada sikap yang kemudian muncul dan itu akhirnya tidak setuju," ungkap Ganjar.
(BACA JUGA: 'Rajam' Ganjar Pranowo Viral, Siapa Bohirnya?)
Ganjar masih berharap, warga mau memberikan ruang untuk berdialog dan ia berjanji akan membawa tim ahli untuk menjelaskan berdasarkan kajian-kajian teknis, guna membuktikan apa yang dikhawatirkan warga tidak terjadi.
"Dari isu-isu yang kita tabulasikan ini, kami sebenarnya berkeinginan sekali untuk bisa bertemu, terus kemudian tim-tim ini menjelaskan dengan baik dan nanti terjadi dialog," tegasnya.
Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq