Harga Emas Internasional Anjlok 1,7 Persen Sepanjang Januari, Penyebabnya Kebijakan Suku Bunga The Fed

fin.co.id - 01/02/2022, 06:39 WIB

Harga Emas Internasional Anjlok 1,7 Persen Sepanjang Januari, Penyebabnya Kebijakan Suku Bunga The Fed

Emas batangan internasional

JAKARTA, FIN.CO.ID - Harga emas internasional terkoreksi 1,7 persen sepanjang bulan Januari 2022. Hal ini sebagai imbas dari ekspektasi kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Federal Reserve (The Fed). 

Harga emas di pasar spot naik 0,4 persen menjadi USD1.797,79 per ounce pada Selasa, 1 Februari 2022 pukul 02.01 WIB, dan menuju pelemahan 1,7 persen untuk Januari. Demikian mengutip laporan  Reuters, Selasa 1 Februari 2022 dini hari WIB. 

Sementara emas berjangka Amerika Serikat ditutup 0,6 persen lebih tinggi menjadi USD1.796,40 per ounce.

(BACA JUGA:Realisasi Investasi Sektor Manufaktur Tahun 2021 Lampaui Target)

Dollar menguat terhadap mata uang lain berdasarkan ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed, sementara bank sentral lainnya belum benar-benar mulai bergerak, yang menciptakan masalah bagi emas, kata Bob Haberkorn, analis RJO Futures.

Indeks Dolar (Indeks DXY) ditetapkan untuk kenaikan bulanan, membuat emas yang dihargakan dengan  greenback  lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Realitas kemungkinan lima kali kenaikan suku bunga The Fed tahun ini sedikit menakuti pasar emas, dan  bullion  bersaing dengan obligasi karena tidak menghasilkan bunga, Haberkorn menambahkan.

(BACA JUGA:Impor Elpiji Ditarget Berkurang 50 Persen, Pemerintah Indonesia Gaet Perusahaan Amerika)

The Fed berencana menaikkan suku bunga pada Maret dengan asumsi ekonomi sebagian besar akan mampu menghindari dampak dari varian Omicron virus korona dan terus tumbuh pada jalur yang sehat.

Di tempat lain, paladium spot turun 0,8 persen menjadi USD2,357,69 per ounce, tetapi logam  auto-catalyst  itu bersiap untuk kenaikan bulanan sekitar 24,6 persen, kinerja terbaiknya sejak Februari 2008.

"Kekhawatiran tentang gangguan pasokan di Rusia terkait eskalasi krisis Ukraina mendukung paladium dalam beberapa pekan terakhir," kata analis UBS, Giovanni Staunovo.

(BACA JUGA:Harga Emas Pegadaian, Senin 31 Januari 2022: Stagnan)

"Sejauh ini tidak ada gangguan terhadap produksi dan ekspor. Aktivitas  short-covering  kemungkinan juga membantu, mengingat akun non-komersial tercatat  net-short  pada logam putih itu di awal tahun ini."

Perak naik 0,1 persen menjadi USD22,43 per ounce dan ditetapkan untuk penurunan sekitar 3,6 persen pada Januari. Platinum melesat 1,2 persen menjadi USD1.019,94 per ounce, ditetapkan untuk bulan terbaik sejak Oktober.

Admin
Penulis