JAKARTA, FIN.CO.ID- Politikus PDI-Perjuangan, Budiman Sudjatmiko menantang Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid debat terbuka tentang isu-isu publik.
"Mas @hnurwahid, jika berkenan satu saat kita bisa debat publik tentang sejarah, ekonomi politik, geopolitik, politik domestik dll," tulis Budiman di akun Twitter-nya, Kamis 27 Januari 2022.
Menurut Budiman, debat terbuka itu hal yang positif untuk nalar dan etika politik.
Dengan adanya debat, publik bisa dapat prespektif baru.
"Itu positif untuk nalar dan etika politik. Saya tak berharap mengubah opini-opini mas Hidayat tapi pendukung-pendukung Anda supaya depat perspektif baru. Trims," kata Budiman Dudjatmiko.
Dia menyebut, debat terbukan bukan berarti saling menjatuhkan.
Debat terbukan agar demokrasi diisi dengan pernyataan-pernyataan dua arah atau dialog.
"Tak ada saling menjatuhkan...saya cuma mau kebebasan demokrasi tak cuma diisi monolog atau pernyataan-pernyataan satu arah," ujarnya.
"Dialog atau debat itu cara paling beradab dalam demokrasi. Jika pidato/lontaran opini politik satu arah itu kotor, debat yang akan membersihkannya," pungkas Budiman.
Tantangan debat terbuka dari Budiman Sudjatmiko ini, sebagai tanggapan cuitan Hidayat Nur Wahid tentang pemerintah Indonesia yang ambil alih ruang kendali udara atau FIR dari Singapura.
Indonesia hanya mengendalikan ruang udara mulai 37.000 kaki ke atas di kawasan tersebut.
Hidayat Nur Nur Wahid mengatakan bahwa pemerintah harus hari-hati.
"Benar Warning dari Prof Hikmahanto Yuwana;RI Perlu Hati2. Krn Sekalipun Bisa Ambil Alih FIR dari Singapura, Tapi RI Hanya Kelola Di Atas 37 Ribu Kaki. Yg dibawah 37 ribu kaki, sekalipun kawasan itu termasuk wilayah NKRI, masih dikelola olh Singapura," tulis HNW.
