Banyak Lembaga Survei Umumkan Elektabilitas, Politikus Golkar: Jangan Terlalu Cepat Percaya

fin.co.id - 19/01/2022, 13:59 WIB

Banyak Lembaga Survei Umumkan Elektabilitas, Politikus Golkar: Jangan Terlalu Cepat Percaya

Politikus Senior Golkar Azis Samual

JAKARTA, fin.co.id - Banyaknya survei elektabilitas calon presiden untuk Pilpres 2024, aslinya telah membuat publik semakin kebingungan dan tidak mendidik. 

Pasalnya, tak jarang hasil survei di Indonesia tersebut digunakan untuk memanipulasi pihak-pihak tertentu.

Politisi Senior Partai Golkar Azis Samual berharap, agar publik tidak mudah percaya terhadap statement pengamat yang mengomentari setiap hasil survei yang muncul. 

(BACA JUGA: Ingin Bokongnya Terlihat Bagus saat Kenakan Bikini, Dinar Candy Jalani Perawatan Khusus)

Sering kali, ada maksud-maksud lain dengan munculnya hasil survei.

“Jangan terlalu cepat percaya dan mudah ambil kesimpulan terhadap suatu hasil lembaga survei, karena itu bisa misleading,” kata Azis Samual kepada wartawan, di Jakarta, Rabu (19/1/22).

Aziz Samual menanggapi komentar seorang pengamat yang mengatakan elektabilitas Airlangga Hartarto rendah yang mengacu pada hasil salah satu lembaga survei.

(BACA JUGA: Pemerintah Tiadakan Seleksi CASN 2022, Ternyata Ini Alasannya)

“Saya kira terlalu dini bila kita belum apa-apa langsung menarik kesimpulan tentang segala sesuatu, terlebih bila yang dijadikan dasar kesimpulan itu adalah hasil suatu lembaga survei,” lanjut Azis.

Namun Azis juga memahami tidak semua lembaga survei itu membuat hasil yang tidak benar, berdasarkan pesanan pihak tertentu.

“Saya yakin banyak lembaga survei yang bekerja independen tanpa agenda politik, sehingga hasilnya objektif dan dapat dipertanggungjawabkan," terangnya. 

Sementara, ada banyak juga hasil survei yang tidak independen, yang menjadi bagian dari agenda kepentingan politik tertentu dan mereka menjadi tidak netral, sehingga datanya tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Azis juga menjelaskan, jika mendekati tahun politik, khususnya mendekati Pilpres 2024, publik akan banyak menjumpai lembaga survei yang merilis hasil survei yang beragam. 

Tergantung dari latar belakang  masing-masing, atas pesanan siapa, untuk kepentingan siapa dan seterusnya.

“Intinya, kita harus hati-hati membaca data. Jangan sampai salah dalam menganalisa, apalagi pengamat politik yang mengambil statement," tegas Azis. 

Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq

Admin
Penulis
-->