News . 03/01/2022, 13:42 WIB
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi di Desember 2021 sebesar 0,57 persen secara bulanan pada Desember 2021.
Angka ini lebih tinggi dari inflasi November 2021 yang tercatat 0,3 persen. Angka ini juga tertinggi dalam 2 tahun terakhir.
"Realisasi inflasi sebesar 0,57 persen merupakan yang tertinggi sepanjang 2021, baik secara bulanan dan tahunan," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konfrensi pers, Senin (3/1/2022).
Margo menjelaskan, inflasi terjadi karena kenaikan harga beberapa komoditas di bawah kelompok makanan, minuman, dan tembakau yakni 0,41 persen.
"Kelompok lain yang menyumbang inflasi adalah transportasi, yakni mencapai 0,07 persen. Khususnya kenaikan tarif angkutan udara," ujarnya
Berdasarkan wilayah, inflasi terjadi di 88 kota dari 90 kota IHK. Sementara, 2 kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Jayapura sebesar 1,91 persen dan terendah di Pekanbaru 0,07 persen.
"Tingginya inflasi di Jayapura disebabkan beberapa komoditas yakni angkutan udara memberikan andilnya 0,94 persen. Ikan ekor kuning menyumbang inflasi 0,29 persen, dan ikan tongkol 0,14 persen," terangnya.
Sementara itu, 2 kota yang mengalami deflasi tertinggi yakni dumai 0,13 persen dan Bukittinggi sebesar 0,04 persen.
"Komoditas penyumbang deflasi di Dumai antara lain cabe merah 0,33 persen, ikan serai 0,06 persen dan tomat 0,02 persen," pungkasnya. (der/fin)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com