Selain Aliza Gunado, Sosok Orang Kepercayaan Azis Syamsuddin Ini Juga Bantu Urus DAK Lampung Tengah

fin.co.id - 27/12/2021, 15:48 WIB

Selain Aliza Gunado, Sosok Orang Kepercayaan Azis Syamsuddin Ini Juga Bantu Urus DAK Lampung Tengah

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA - Mantan Kepala Dinas Bina Marga Lampung Tengah Taufik Rahman mengungkapkan selain Aliza Gunado, pengurusan Dana Alokasi Khusus (DAK) Kabupaten Lampung Tengah, Lampung, dari APBN Perubahan Tahun Anggaran 2017 juga dibantu oleh Edi Sujarwo.

Keduanya disebut-sebut sebagai orang kepercayaan mantan Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin.

"Waktu pengurusan itu ada yang membantu namanya Aliza Gunado. Pertama ketemu dia cerita kalau dia orang kepercayaan Pak Azis Syamsuddin," kata Taufik saat bersaksi di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (27/12).

Taufik mengaku ditugaskan oleh Bupati Lampung Tengah saat itu, Mustafa, untuk membuat proposal DAK APBN-P 2017 yang ditujukan kepada Kementerian Keuangan, Bappenas, Kementerian Pekerjaan Umum, dan Badan Anggaran (Banggar) DPR.

Semula, DAK yang diajukan dalam proposal senilai Rp290 miliar. Namun, nilai tersebut diminta diturunkan menjadi Rp120 miliar.

"Saat itu katanya dia (Aliza) bisa membantu Lampung Tengah nilainya (DAK) sampai Rp99 miliar tapi katanya proposal terlalu tinggi karena Rp290 miliar diminta dikurangi Rp120 miliar," ungkap Taufik.

Taufik menyebut, setelah menyerahkan perubahan proposal DAK Lampung Tengah kepada Aliza, Aliza yang akan memasukkan ke Banggar DPR. Azis kala itu menjadi Ketua Banggar DPR 2017.

Setelahnya, Taufik melaporkan hal itu kepada Mustafa. Akan tetapi, Mustafa menyebut orang kepercayaan Azis merupakan Edi Sujarwo. Edi pun meyakinkan Taufik untuk bertemu dengan Azis.

Taufik Rahman lalu berangkat ke Jakarta pada 20 Juli 2017 bersama Kepala Seksi Dinas Bina Marga Lampung Tengah Aan Riyanto, dua staf Taufik bernama Indra Airlangga dan Andre Kadarisman, pemilik CV Tetayan Konsultan Darius Hartawan, serta Edi Sujarwo.

"Pak Jarwo bilang uang proposal besarnya Rp200 juta lalu saya perintahkan staf untuk membawa uang itu dan diserahkan ke Pak Jarwo di bandara saat mau berangkat," tambah Taufik.

Tiba di Jakarta, Taufik dan rombongannya menginap di Hotel Veranda dan kemudian dibawa ke Kafe Vios yang disebut dikelola oleh adik Azis Syamsuddin bernama Vio.

"Mereka ajak saya ke kafe yang katanya punya adik Pak Azis. Namanya Kafe Vios, dikenalkan ke pemilik kafe namanya Vio," tambah Taufik.

Awalnya Taufik dijanjikan akan bertemu Azis di kafe tersebut namun ternyata Azis malah memimpin Rapat Anggaran DPR sehingga pertemuan dibatalkan. Jarwo lalu mengatur pertemuan dengan Azis keesokan harinya yaitu pada 21 Juli 2021 di Gedung DPR.

Pertemuan lantas dilakukan. Edi memperkenalkan Taufik kepada Azis dan menyampaikan maksud peetemuan untuk mengurus DAK Lampung Tengah. Dalam pertemuan itu, Azis mengluarkan catatan kecil dan menyebut Lampung Tengah menerima DAK senilai Rp25 miliar.

"Padahal saya dapat gambaran dari Aliza awalnya Rp99 miliar jadi saya tanya, 'Tidak bisa ditambah Pak?' kemudian dijawab, 'Tidak bisa ini sudah final,' kemudian kami ditinggal karena Pak Azis ada rapat," jelas Taufik.

Admin
Penulis