News

Jokowi Ingin Stop Impor Obat dan Alkes

fin.co.id - 27/12/2021, 19:01 WIB

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA - Presiden Joko Widodo ingin Indonesia dapat menghentikan impor alat kesehatan (alkes), obat-obatan, dan bahan baku obat. Kepala negara meminta semua produksi dilakukan oleh industri dalam negeri.

“Alat-alat kesehatan, obat-obatan, bahan baku obat, kita harus berhenti untuk mengimpor barang-barang itu lagi. Kita lakukan, semuanya diproduksi di negara kita,” ujar Presiden Jokowi, Senin (27/12).

Hal senada disampaikan Menteri BUMN Erick Thohir. Menurutnya, untuk menekan impor bahan baku obat, BUMN Indofarma akan fokus mengembangkan industri herbal.

Erick menilai Indonesia memiliki alam dan budaya yang mendukung untuk pengembangan industri herbal. “Industri herbal sendiri kita punya kekuatan. Kita mempunyai alam dan punya kultur mengenai industri herbal ini. Karena itu, Indofarma akan fokus pengembangan industri herbal daripada pengobatan,” ujar Erick.

Saat ini Kementerian BUMN telah mengonsolidasikan klaster kesehatan BUMN. Ini untuk menciptakan ekosistem yang dapat memperkuat ketahanan dan kemandirian kesehatan.

“Kita tahu ekosistem ini menjadi kunci. Kalau kita berdiri sendiri-sendiri, tentu kita tidak punya kekuatan terpadu untuk menahan gelombang yang terjadi ke depan,” paparnya.

Kementerian BUMN telah menggabungkan Bio Farma sebagai perusahaan induk (holding company) yang membawahi Kimia Farma, Indofarma, dan sejumlah rumah sakit yang berada di bawah Indonesia Healthcare Corporation (IHC). Bio Farma diharapkan mampu membuka peluang baru dalam industri kesehatan. Salah satunya industri vaksinasi.

“Karena itu, kita coba sekarang bekerja sama dengan berbagai pihak. Apakah merupakan vaksin mRNA atau protein rekombinan yang sampay saat ini masih terus dijajaki,” terangnya.

Terkait vaksinasi, sejak 13 Desember 2021 telah dimulai uji klinis vaksin produksi Bio Farma. Dengan dimulainya uji klinis tersebut, Erick berharap tahun depan Indonesia mampu memproduksi vaksin secara mandiri. (rh/fin)

Admin
Penulis
-->