Logam Kuning Bertahan di Atas Level Kunci USD1.800, Emas Antam Naik Tipis

fin.co.id - 24/12/2021, 09:43 WIB

Logam Kuning Bertahan di Atas Level Kunci USD1.800, Emas Antam Naik Tipis

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

 

 

JAKARTA - Harga emas melayang di sekitar level kunci USD1.800, Kamis, menjelang liburan akhir tahun, bahkan ketika dolar stabil dan selera untuk aset berisiko meningkat di tengah meredanya kekhawatiran atas dampak dari varian Omicron virus corona.

Harga emas di pasar spot naik 0,4 persen menjadi USD1.809,89 per ounce pada pukul 01.41 WIB, sementara emas berjangka Amerika Serikat ditutup menguat 0,5 persen menjadi USD1.811,70 per ounce, demikian mengutip laporan  Reuters,  di Bengaluru, Kamis (23/12/2021) atau Jumat (24/12/2021) dini hari WIB.

[caption id="" align="alignnone" width="1012"] Trend pergerakan harga emas dunia (TradingView)[/caption]

"Ini hanya kebisingan pada hari dengan volume rendah menjelang Natal," kata Daniel Pavilonis, analis RJO Futures.

Dia menambahkan bahwa tahun depan pasti akan baik bagi emas, terutama dengan inflasi yang tinggi kemungkinan akan bertahan.

Menggerus beberapa sentimen positif emas, Indeks Dolar (Indeks DXY) relatif stabil, membuat logam tersebut kurang menarik bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain.

BACA JUGA:

IHSG Berpeluang Lanjutkan Tren Bullish, Beberapa Saham Jadi Rekomendasi

Dolar dan Imbal Hasil US Treasury Tertekan, Membuat Kilau Emas Semakin Bersinar

Bank BRI Luncurkan Kartu Emas Pegadaian, Ini Fungsinya

Tetapi dolar AS mendekati level terendah satu pekan dan penurunannya baru-baru ini membantu emas tetap di jalur untuk mencatat kenaikan mingguan.

Saham global, imbal hasil obligasi, dan mata uang berisiko semuanya mencapai level tertinggi baru-baru ini, Kamis, karena kepercayaan investor tumbuh pada tanda-tanda bahwa Omicron mungkin tidak terlalu parah dari yang ditakuti, serta data ekonomi Amerika yang solid.

"Emas menghadapi  technical resistance  di level USD1.815 dan USD1.826, dengan risiko geopolitik di depan berpotensi menjaga emas tetap didukung, meski ada narasi tapering," kata Nicholas Frappell, General Manager ABC Bullion.

Admin
Penulis
-->