Jokowi: Izin Kawasan Industri Harus Terbit Hitungan Jam, Nggak Ada Lagi Terlambat

fin.co.id - 21/12/2021, 15:30 WIB

Jokowi: Izin Kawasan Industri Harus Terbit Hitungan Jam, Nggak Ada Lagi Terlambat

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA - Pemerintah sedang getol membangun di Kawasan Industrial Park Indonesia (KIPI), di Kalimantan Utara. Presiden Joko Widodo memerintahkan agar proses perizinan di kawasan tersebut dapat selesai dalam hitungan jam.

"Mengenai izin-izin, jangan tunggu-tunggu pakai hari, pakai minggu, tidak ada. Dalam hitungan jam harus diterbitkan. Saya tidak mau mendengar lagi izinnya terlambat. Izinnya belum selesai. Saya nggak mau. Saya sudah sampaikan ke Menkomarinves tidak ada yang namanya terlambat. Tidak ada. Jadi harus dikawal betul," tegas Jokowi, Selasa (21/12).

Menurutnya, kecepatan proses perizinan menunjukkan pemerintah serius membangun kawasan industri hijau tersebut. "Kalau ada hal yang sangat penting yang ingin kita selesaikan dan tidak selesai, sampaikan kepada saya. Karena ini betul-betul sebuah lompatan transformasi ekonomi Indonesia dimulai dari sini. Sehingga kita bisa mengelola sumber daya ekonomi dari hulu sampai ke hilir. Yang paling penting penciptaan lapangan kerja yang sangat besar," imbuh Jokowi.

Kawasan industri tersebut, lanjutnya, diharapkan dapat memberikan pendapatan kepada negara. Baik berupa pajak maupun di luar pajak.

"Sehingga akan memperbaiki neraca berjalan kita yang sudah bertahun-tahun tidak bisa diselesaikan. Tentu saja devisa akan masuk banyak kepada negara," terangnya.

Jokowi juga memuji penggunaan teknologi mutakhir di kawasan industri itu. "Karena yang dihasilkan adalah nantinya ada sodium ion, lithium ion, semi conductor, petrochemical. Semua nanti turunannya jadi tekstil dan produk-produk lainnya akan muncul dari sini. Seperti green alumunium, solar panel, industrial silicon. Semuanya akan muncul dari Kalimantan Utara," urai mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Kawasan industri hijau tersebut adalah hasil kerja sama besar antara investor Indonesia serta investor dari China dan Uni Emirat Arab (UEA).

"Semuanya akan bergabung. Kita harapkan jadi kawasan industri hijau terbesar di dunia, Bukan hanya di Kalimantan Utara, di Indonesia. Tetapi dunia. Karena menyangkut lahan sampai saat ini 16.400 hektare. Targetnya 30 ribu hektare," tutur Jokowi.

Dia juga memerintahkam Kapolda, Kapolres, Pangdam, Dandim, Gubernur, Bupati untuk mengawal secara detail kawasan tersebut. Tujuannya agar kondusif dan aman. Sehingga investasi betul-betul segera melakukan percepatan pembangunan. "Jangan sampai ada persoalan sekecil apapun," tukasnya.

Kawasan industri di Kalimantan Utara disebut sebagai kawasan paling luas di dunia. Kawasan itu milik PT Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI) dan PT Kawasan Industri Kalimantan Indonesia (KIKI). Target total luas kawasan adalah 30.000 hektare.

Kawasan industri itu akan menggunakan energi baru terbarukan sebagai sumber energi utama. Dua di antaranya adalah hydro power dan solar panel. Selain itu, daya listrik juga akan ditopang menggunakan bahan bakar gas.

KIPI menelan investasi sebesar USD 132 miliar atau setara dengan Rp1.848 triliun untuk seluruh tahapan konstruksi dan komersialisasi sampai 8 tahun ke depan. Pendanaan proyek sepenuhnya diberikan oleh swasta tanpa adanya garansi dari pemerintah. Proyek itu juga ditargetkan selesai konstruksi pada 2024 dan operasi bertahap mulai 2023, 2024, hingga 2029.

Beberapa proyek rencananya akan dibangun dalam kawasan itu. Seperti smelter aluminium, petrokimia, electronic alumine, baja, new energy battery 1, new energy battery 2, industrial silicon, polycrystalline silicon, dan solar panel.(rh/fin)

Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq

Admin
Penulis
-->