JAKARTA - Program Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) merupakan langkah yang strategis dan tepat bagi kelangsungan hidup UMKM, khususnya usaha mikro, di seluruh Indonesia. Tak terkecuali di Bandung.
Yuyun Sukaesih, misalnya. Ketika pandemi Covid-19 menerjang, usaha gorengan dan kopi miliknya yang berlokasi di wilayah Mall Citilink Pasir Koja, Bandung, sempat terganggu. "Karena mal sempat tutup, saya hanya berjualan gorengan saja. Penghasilan pun jadi merosot jauh," ungkap Yuyun, dikutip Selasa (14/12/2021).
Padahal, bagi Yuyun, berjualan di lokasi mal tersebut merupakan langkah maju setelah sebelumnya hanya berjualan di dekat rumah. "Setelah merasakan kemajuan usaha, drop lagi karena ada pandemi," cerita Yuyun.
Mimpi buruk Yuyun sirna setelah mendapat guyuran BPUM yang dicairkan melalui Bank BNI.
"Uang Rp1,2 juta yang saya terima, dipakai untuk buka usaha lagi. Sempat juga jualan nasi kuning . Kedepan, saya mau buka lagi jual kopi dan rokok di area mal," imbuh Yuyun optimis.
Hal serupa dialami Wagini, seorang pedagang sembako di Bandung. Wagini bercerita, dirinya berjualan sembako sudah belasan tahun lamanya, dari pintu ke pintu. Di antaranya, jualan beras, odol, minyak, dan segala keperluan sehari-sehari. "Sistem berjualannya adalah pesan kirim," ucap Wagini.
BACA JUGA: Total Penyaluran BPUM 2021 Rp15,36 Triliun Kepada 12,8 Juta Usaha Mikro
Namun, aku Wagini, sejak pandemi, usahanya merosot tajam. "Karena, yang beli penghasilannya berkurang. Jadi, mereka yang ambil barang tapi susah bayarnya," keluh Wagini.
Beruntung, Wagini mendapat informasi BPUM dari PNM via handphone. Lalu, dirinya mendatangi kantor Bank BNI dan membawa buku rekening serta KTP.
Wagini mendapat Rp1,2 juta langsung cair tanpa ada potongan. Saya pakai untuk menambah barang-barang modal usaha. "Walau tidak banyak, alhamdulillah, bisa membantu. Harapan saya, bantuan ini bisa ada lagi, karena sekarang lagi susah begini. Kepada Pak Presiden juga saya harap agar tak bosan-bosan memberikan bantuan kepada kami," ungkap Wagini.
BPUM Tepat Sasaran