KUNINGAN – Seekor Macan Tutul Jawa berjenis kelamin betina akan dilepasliarkan di Gunung Ciremai menemani Slamet Ramadhan. Saat ini, sedang dipersiapkan habituasi.
Rencana melepaskan satu ekor lagi Macan Tutul Jawa di Gunung Ciremai, diungkapkan dalam sosialisasi dari Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC).
Sebelumnya, BTNGC telah melepasliarian Macan Tutul jantan yang diberi nama Slamet Ramadhan dan sejauh ini dapat berkembang dengan baik.
Adapun Slamet Ramadhan saat ini masih dipasangi kalung GPS Colar untuk memantau pergerakannya. Namun, karena tubuhnya yang terus membesar, rencananya kalung tersebut akan dilepas.
Dalam keterangan tertulis BTNGC menyatakan, keberadaan macan betina tersebut juga dalam rangka memancing Slamet Ramadhan.
Adapun Macan Tutul betina yang akan dilepaskan adalah hasil rehabilitasi dari PPS Cikananga dan BKSDA Jawa Barat.
Kepala BTNGC, Teguh Setiawan menjelaskan, keberadaan macan tutul sangat penting bagi Gunung Ciremai.
Hewan dengan nama latin panthera pardus tersebut adalah predator puncak. Yang menjadi penjaga ekosistem di hutan Gunung Ciremai.
Toto Supartono salah satu narasumber mengungkapkan, keberadaan Macan Tutul Jawa akan memberikan perlindungan kepada masyarakat atas serangan monyet ekor panjang hingga babi hutan.
“Babi hutan dan monyet ekor panjang sering mengganggu masyarakat, perkembangbiakannya tidak terkendali karena tidak adanya Macan Tutul Jawa,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur Peduli Karnivora Jawa, Didik Raharyono menyampaikan, Slamet Ramadhan saat ini sudah menginjak usia yang cukup dewasa.
Dalam usia sekarang ini, Slamet Ramadhan sudah waktunya mencari pendamping dan berkembang biak.
Didik juga menyampaikan, sudah waktunya GPS Colar di leher Slamet Ramadhan untuk dilepas. Mengingat tubuhnya yang terus membesar.
“Waktu pertama dilepas itu kan masih longgar. Sekarang badannya sudah tambah besar,” kata Didik. (yud/radarcirebon)
