Transaksi Harian BEI Sepekan Terakhir Melonjak Jadi Rp15,3 Triliun

JAKARTA - Sepanjang sepekan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau periode 29 November-3 Desember 2021, rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) tercatat melonjak 5,74 persen menjadi Rp15,3 triliun, dibandingkan sepekan sebelumnya senilai Rp14,47 triliun per hari.

Namun, berdasarkan data perdagangan BEI yang dikutip di Jakarta, Minggu (5/12/2021), pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan menurun 0,35 persen ke level 6.538 dari 6.561 pada penutupan perdagangan akhir pekan sebelumnya.

Nilai kapitalisasi pasar juga tercatat menurun sebesar 0,3 persen menjadi Rp8.098,62 triliun dari Rp8.123,1 triliun pada penutupan pekan lalu. Sedangkan rata-rata frekuensi transaksi harian selama sepekan menyusut 0,64 persen menjadi 1.359.699 kali transaksi dari pekan sebelumnya, yakni 1.368.518 kali.

BACA JUGA: Duh, Jumlah Penduduk Miskin Tahun 2022 Diperkirakan Melonjak Jadi 29,3 Juta Orang

Sementara itu, rata-rata volume transaksi harian selama sepekan anjlok 5,11 persen menjadi 22,99 miliar saham dibanding sepekan sebelumnya sebanyak 24,23 miliar saham per hari.

Pada perdagangan Jumat (5/12), investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp527,68 miliar. Sedangkan sepanjang tahun ini yang berakhir hingga 5 Desember 2021, investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp35,48 triliun.

Pada pekan ini, BEI menerima pencatatan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I-2021 senilai Rp150 miliar dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap I senilai Rp150 miliar yang diterbitkan oleh PT Steel Pipe Industry Of Indonesia Tbk (ISSP).

Dengan demikian, saat ini jumlah emisi obligasi dan sukuk yang tercatat sepanjang tahun 2021 sebanyak 89 emisi dari 52 Perusahaan Tercatat senilai Rp91,31 triliun. Sedangkan total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI mencapai 479 emisi, dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp426,21 triliun dan USD47,5 juta yang diterbitkan 125 Perusahaan Tercatat.

Adapun Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI berjumlah 139 seri, dengan nilai nominal Rp4.468,88 triliun dan USD300 juta. Sementara itu, jumlah Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak sepuluh emisi senilai Rp5,33 triliun. (git/fin)