News

Serahkan 25 Senjata Kecepek ke Polisi, Suku Anak Dalam: Silakan Pak, Diambil...

fin.co.id - 28/11/2021, 10:17 WIB

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

BUNGO - Puluhan senjata api rakitan untuk berburu bintang (kecepek) milik Suku Anak Dalam (SAD) diserahkan ke polisi, Sabtu (27/11). Senjata tersebut diserahkan langsung ke Kapolda Jambi Irjen Pol Albertus Rachmad Wibowo.

Penyerahan secara sukarela tersebut dilakukan langsung oleh Temenggung Badai selaku Ketua SAD, untuk Senpi rakitan warga Dusun Peninjau diserahkan Rio (Kades) Peninjau Afrizal, dan Senpi Rakitan warga Dusun Pelayang diserahkan oleh Camat Bathin II Pelayang.

Kapolda Rachmad menerima penyerahan 25 pucuk kecepek didampingi Kapolres Bungo bertempat di halaman Polres Bungo.

“Silakan pak Kapolda, diambil! Kelompok kami semakin sadar. Kami sudah dan akan berburu pakai tombak dan membawa anjing untuk berburu. Tidak pakai kecepek lagi, ” ungkap Tumengung Badai meyakinkan Rachmad dikutip Jambi-independet, Minggu (28/11).

Rachmad pun mengapresiasi dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh masyarakat Kabupaten Bungo umumnya khususnya masyarakat SAD Dusun Dwi Karya Bhakti atas kesadarannya untuk menyerahkan puluhan pucuk senjata api secara langsung.

“Terima kasih Pak Tumenggung. Saya minta tolong jangan menggunakan kecepek lagi untuk berburu. Kalau masih ada warga kita memiliki tolong serahkan kepada kapolres ya, ” tegasnya.

Dia menjelaskan ke hadapan perwakilan Orang Rimba dan masyarakat yang hadir saat acara penyerahan, senjata api jenis kecepek tergolong senjata berbahaya terhadap keselamatan nyawa manusia.

"Di Bungo sendiri pun, ada yang sudah menjadi korban. Saya meminta anggota terus memberi penyadaran hukum soal ini, dan sekaligus masyarakat, termasuk saudara kita dari kelompok SAD paham dan sadar. Sehingga tercipta situasi aman dan kondusif, ” beber Rachmad.

Sementara itu, Kapolres Bungo Guntur Saputro menambahkan, sebanyak 25 pucuk kecepek yang diserahkan melalui tangan Kapolda Jambi berasal dari warga suku anak dalam (SAD) dan warga masyarakat umum di 17 kecamatan di Bungo.

“Kita berharap tidak ada lagi yang menyimpan atau memakai kecepek di Bungo. Kami terus mensosialisasikan soal ini ke masyarakat, ” kata Guntur Saputro.(gw)

Admin
Penulis
-->