News . 16/11/2021, 17:41 WIB
JAKARTA - Usai insiden kebakaran pada Tangki 36 T-102 Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap, Kementerian BUMN meminta PT Pertamina (Persero) untuk melakukan evaluasi total terhadap kinerja PT KIlang Pertamina Internasional (KPI), sebagai pengelola seluruh kilang di Indonesia, termasuk Refinery Unit (RU) IV Cilacap.
"Mengenai terbakarnya tangki, buian kilang ya, di Cilacap, ini kan sudah beberapa kali ya. Kami sudah minta Pertamina melakukan evaluasi, khususnya yang ada di Cilacap, kenapa sampai bisa kejadian seperti itu," demikian disampaikan Juru Bicara Kementerian BUMN, Arya Sinulingga kepada awak media, Selasa (16/11/2021).
"Jadi kita minta evaluasi menyeluruh dan juga kenapa bisa berulang. Ini adalah langkah-langkah yang harus dilakukan Pertamina. Dan juga evaluasi harus total, semuanya harus dievaluasi supaya kejadian seperti ini tidak terulang lagi," tegas Arya.
Arya menyadari, Pertamina melalui KPI tengah melakukan improvisasi terhadap sistem operasionalnya, terutama menyangkut insiden kebakaran yang terjadi beberapa kali, mulai dari Kilang Balikpapan, Balongan hingga Cilacap.
"Ini evaluasi khusus untuk yang di Cilacap ya. Dan kita berharap antisipasi kedepan jangan ada lagi kejadian seperti ini. Kita tahu bahwa Pertamina melakukan imporovement tapi ini kejadian lagi, jadi harus improvement total khususnya di Cilacap," pungkasnya.
BACA JUGA: Kebakaran Tangki Pertamina di Cilacap karena Sabotase?
Sebelumnya, Anggota Komisi VII Fraksi PDIP Adian Napitupulu menduga ada sabotase di balik terbakarnya tangki di Kilang RU IV Cilacap.
"Kemudian, mungkin tidak, terjadi sabotase? Ya mungkin juga. Oleh siapa? Bisa mafia migas, bisa juga orang-orang lain yang berkepentingan untuk membuat instabilitas. Kenapa? Karena bahan bakar minyak ini kan komponen penting buat industri, buat kehidupan manusia, dan sebagainya," ujar Adian Napitupulu di Jakarta, Senin (15/11/2021).
Adian mempertanyakan faktor alam yang dianggap menjadi penyebab kebakaran tangki di Kilang Cilacap tersebut. Pasalnya, kilang minyak sebagai objek vital negara memiliki pengamanan yang ketat, termasuk terhindar dari potensi tersambar petir dan cuaca.
"Karena terjadi berkali-kali, kita melihat jangan-jangan tidak cuma karena faktor alam. Mungkin tidak, terbuka faktor-faktor yang lain? Kilang minyak ini kan harusnya masuk kategori objek vital negara ya, pengamanannya itu harus luar biasa. Mengamankan dari sabotase, mengamankan dari bencana alam, dan sebagainya," kata Adian. (git/fin)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com