Geng Motor Ngamuk, Enam Pelajar Dicelurit

fin.co.id - 31/10/2021, 10:55 WIB

Geng Motor Ngamuk, Enam Pelajar Dicelurit

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

SERANG – Enam pelajar SMK Miftahul Falah di Desa Sukasari, Kecamatan Tunjung Teja, Kabupaten Serang dibacok celurit dan golok oleh puluhan remaja bermotor, Kamis (28/10) siang. Keenam korban diserang saat sedang nongkrong.

Kejadian penganiayaan itu berlangsung sekira pukul 14.00 WIB di dalam Pesantren Modern Shohibul Muslimin, Desa Tunjung Jaya, Kecamatan Tunjung Teja, Kabupaten Serang. Keenam korban ketika itu diserang secara tiba-tiba oleh para pelaku.

“Kejadiannya Kamis kemarin di dalam pesantren (Shohibul Muslimin-red), ada enam pelajar yang jadi korban. Kalau pelaku ada puluhan orang masih remaja dan bawa motor,” ungkap Pimpinan Pesantren Shohibul Muslimin, KH Taitman Elon kepada Radar Banten, dikutip Minggu (31/10).

Dari keenam korban, lima berhasil melarikan diri kendati mengalami luka. Kebiadaban puluhan remaja tersebut sangat meresahkan apalagi tindak kejahatan tersebut dilakukan di lingkungan tempat belajar.

“Saya ingin para pelaku ini ditangkap karena sudah meresahkan,” ujar Taitman.

Taitman mengaku dari keenam pelajar, ia hanya mengingat satu korban bernama Ali Kusendi (17) warga Desa Sukasari, Kecamatan Tunjung Teja, Kabupaten Serang. Ali diketahui paling banyak menderita luka akibat penyerangan tersebut.

“Kalau korban ini masih tetangga kampung saya, dia pelajar dari SMK Miftahul Falah,” ungkap Taitman.

Taitman mengungkapkan, dari informasi yang ia peroleh, para pelaku diduga sempat mengunggah foto di media sosial (medsos). Dari foto yang tersebar, para pelaku berada di depan SMKN 1 Tunjung Teja. Lebih dari tiga pelaku terlihat jelas mengangkat senjata tajam (sajam) jenis celurit.

“Foto-fotonya ada di media sosial. Mereka ini sempat konvoi sampai ke SMKN 1 Tunjung Teja,” ungkap Taitman.

Sementara, Kanit Reskrim Polsek Petir Brigadir Kepala (Bripka), AKP Rizal mengatakan, kasus tersebut dalam proses penyelidikan. Pihaknya masih dalam proses identifikasi para pelaku penyerangan.

“Untuk kasusnya masih dalam proses penyelidikan,” ungkap Rizal.

Informasi yang diperoleh polisi sedikit berbeda dengan keterangan Taitman. Menurut Rizal, kejadian penyerangan tersebut terjadi sekira pukul 12.45 WIB. Para pelaku melakukan penyerangan terhadap Ali saat nongkrong bermain ponsel di pos jaga pesantren.

“Korban ketika itu bersama temannya Andre Kurniawan, Muhidin, Ferdian, Sahrul dan Ajis Hermawan tiba-tiba didatangi orang tidak dikenal,” ungkap Rizal.

Orang tidak dikenal itu berjumlah delapan orang bukan puluhan orang. Mereka menggunakan sweater berwarna hitam.

“Mereka ini membawa senjata tajam berupa celurit dan parang,” kata Rizal.

Admin
Penulis