Waktunya Kaum Muda Jadi Pemimpin

fin.co.id - 28/10/2021, 19:01 WIB

Waktunya Kaum Muda Jadi Pemimpin

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA - Presiden Joko Widodo mendorong kaum muda untuk menjadi pemimpin. Pemuda mempunyai peran sentral bagi Indonesia. Berani mengambil risiko dan merebut peluang yang ada di depan mata.

"Kini Indonesia harus kuat bersatu menghadapi dunia yang sedang berubah. Zaman telah berganti. Dari serba-analog menjadi serba-digital. Anda para pemuda adalah lahir tumbuh dan dewasa di era digital. Kita, para generasi pendahulu, adalah warga pendatang. Migran digital," kata Jokowi dalam sambutannya di Puncak Peringatan Hari Sumpah Pemuda 2021, Kamis (28/10).

Kepala Negara mengatakan pemuda mempunyai peran yang sangat sentral bagi pembangunan di Indonesia. "Pemuda menjadi yang terdepan dalam menemukan cara-cara baru yang inovatif. Pemuda adalah pemimpin perubahan, pemimpin di era digital. Pemuda mestinya tidak dibatasi usia. Usia bukan batasan, bukan pula jaminan. Kita semua harus tetap muda, yang muda harus terus bekali diri yang terkini, yang terbaru. Generasi sebelumnya harus terus meremajakan diri, mengadopsi cara-cara baru dalam berpikir dan bekerja," papar Jokowi.

Jokowi mencontohkan tumbuhnya start-up yang sukses menjadi pemain global dan mengalahkan pemain lama. Hal ini sebagai bukti kekuatan pemuda. Selain itu, lanjut Jokowi, saat ini makin banyak musisi muda hingga atlet yang mengharumkan nama bangsa Indonesia.

"Dalam dunia yang penuh disrupsi, waktunya kaum muda menjadi pemimpin untuk memenangkan kompetisi. Pemimpin yang menguasai teknologi. Bukan dikuasai teknologi. Pemimpin yang berani mengambil inisiatif. Tetapi tetap harus humanis. Pemimpin yang mau terus belajar kepada siapa saja, tentang apa saja, dan yang lebih penting pemimpin yang siap berkontribusi untuk kemajuan Indonesia," tegas Jokowi.

Dia Jokowi enyadari masih ada pemuda di Indonesia yang tidak mempunyai kesempatan untuk mengenyam pendidikan tinggi. Masih ada juga pemuda yang belum memahami dunia saat ini yang penuh disrupsi.

"Namun harus ada pemuda Indonesia yang lain. Yang memberi tahu kepada yang belum tahu. Yang meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kepada yang kurang. Yang meningkatkan kesejahteraan kepada yang miskin. Yang membuat semua anak Indonesia mempunyai kontribusi yang lebih besar kepada kemanusiaan dan kemajuan bangsa," pungkas Jokowi. (rh/fin)

Admin
Penulis