JAKARTA - Isu reshuffle kabinet mengemuka beberapa hari belakangan ini. Namun, sampai sekarang belum ada tanda-tanda Presiden Joko Widodo bakal merombak kabinetnya. Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh menyebut reshuffle tidak perlu dilakukan jika tak mendesak.
"Reshuffle adalah hak prerogatif presiden. Itu pasti. Tapi saya rasa, kalau nggak penting-penting amat, untuk apa ada reshuffle," ujar Surya Paloh di Jakarta, Kamis (28/10).
Reshuffle kabinet diisukan akan terjadi akhir September 2021. Kabarnya, reshuffle bakal dilakukan bersamaan dengan pergantian Panglima TNI. Namun tidak terbukti. Lalu muncul lagi isu perombakan kabinet digelar pada November 2021.
Isu reshuffle semakin kencang setelah Presiden Joko Widodo memanggil Menko PMK Muhadjir Effendy. Kabarnya, pos Menko PMK bakal dipercayakan kepada PAN yang kini menjadi bagian dari partai koalisi pemerintah.(rh/fin)