Investor Harap-Harap Cemas Kebijakan ECB dan BOJ, Rupiah Berakhir Stagnan

fin.co.id - 28/10/2021, 16:27 WIB

Investor Harap-Harap Cemas Kebijakan ECB dan BOJ, Rupiah Berakhir Stagnan

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

 

JAKARTA - Nilai tukar rupiah rupiah terhadap dolar AS berakhir flat pada sore ini, setelah pada awal sesi tadi sempat melemah. Investor cenderung behati-hati jelang rapat kebijakan moneter bank sentral Eropa (ECB) dan bank sentral Jepang (BOJ), yang dijadwalkan Kamis ini.

Mengutip data Bloomberg, Kamis (28/10/2021) pukul 15.00 WIB, kurs rupiah ditutup di level Rp14.172 per dolar AS. Nilai tersebut sama persis apabila dibandingkan dengan posisi penutupan pasar spot pada penutupan Rabu (27/10/2021) kemarin.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, rupiah stagnan karena pasar masih menunggu keputusan dari bank sentral Jepang, Bank of Japan, untuk mengumumkan kebijakan moneternya pada bulan ini. Begitu pula dengan bank sentral Eropa, European Central Bank (ECB) yang juga dijadwalkan bakal segera mengumumkan keputusan rapatnya.

"Kedua bank sentral diperkirakan akan mempertahankan kebijakan, ini mendorong kembali ekspektasi untuk kenaikan suku bunga pada 2022," ungkap Ibrahim dalam keterangan hasil risetnya sore ini.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) memperkirakan tingkat inflasi pada Oktober 2021 akan mencapai 0,08 persen secara bulanan (month-to-month /mtm). Berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu III Oktober 2021, perkembangan harga pada Oktober 2021 tetap terkendali dan diperkirakan inflasi sebesar 0,08 persen mtm. Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi Oktober 2021 secara tahun kalender adalah sebesar 0,88 persen (year-to-date/ytd), dan secara tahunan sebesar 1,62 persen (year-on-year /yoy).

Menurut Ibrahim, perkiraan inflasi BI itu juga menjadi sedikit sentimen positif bagi rupiah sehingga menguat sedikit dan berakhir flat setelah tadi pagi sempat melemah. Investor akan terus memantau koordinasi antara pemerintah dengan otoritas terkait dalam memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.

"BI pun akan terus memperkuat langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan," pungkas Ibrahim. (git/fin)

 

Admin
Penulis