Ternyata Ini Alasan Novel Baswedan Cs Bikin IM57+ Institute Usai Dipecat dari KPK

JAKARTA - Eks penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mengungkapkan alasan sejumlah mantan pegawai KPK mendirikan Indonesia Memanggil (IM) 57+ Institute.

Novel menyebut, IM 57+ Institute merupakan wadah bagi 57 mantan pegawai KPK yang diberhentikan dengan hormat pada 30 September 2021 lalu.

"Kami sadar bahwa upaya berbuat kebaikan banyak tantangan banyak kesulitan. Oleh karena itu, orang-orang yang baik perlu ada saling bersepakat, bersatu. Kami menjaga soliditas dengan membentuk wadah," kata Novel dalam video yang diunggah dalam channel YouTube pribadinya, Rabu (27/10).

Novel menuturkan, IM57+ Institute juga dibentuk dari rasa keprihatinan. Karena, para mantan pegawai KPK yang disingkirkan merupakan orang-orang yang cerdas, bahkan di antranya mendapat beasiswa dari negara untuk melanjutkan sekolah di luar negeri.

"Artinya, negara yang telah berinvestasi cukup banyak untuk mendidik kami, membuat kami bisa berkonstribusi terkait upaya pemberantasan korupsi justru malah dibuang oleh oknum tertentu," ucap Novel.

Dia pun menyebut, IM57+ Institute ini pun dibentuk sebagai wadah untuk tetap bisa melakukan kerja-kerja pemberantasan korupsi. Terlebih, 57 mantan pegawai KPK memiliki keahlian yang berbed-beda. Sehingga diharapkan tetap bisa berkontribusi dalam melakukan pemberantasan korupsi.

"Kami berharap dengan keahlian, dengan kompetensi dan pengalaman yg kami punya ingin tetap berkontribusi untuk melakukan upaya-upaya pemberantasan korupsi di sektor edukasi, pelatihan dan membuat sesuatu pola-pola tertentu bahkan seperti riset dan lain-lain. Semoga itu semua bisa mendapatkan kebaikan atau upaya-upaya yang baik dalam turut bersama-sama memberikan perhatian terkait dengan isu-isu pemberantasan korupsi," ujar Novel.

Bahkan dengan dibentuknya IM57+ Institute ini pun untuk membantahkan framing yang selama ini menyerang. Seperti isu taliban, yang menyerang para pegawai yang berintegritas.

"Kami IM57 ingin hadir memberikan semangat tersebut bisa tertularkan, semoga kita semua bisa memberikan perhatian yang lebih, bisa terus ditengah upaya-upaya tertentu yang membuat framing tidak sedikit kawan-kawan aktivis antikorupsi ketika menyuarakan kebenaran mereka mendapatkan serangan dari medsos atau bahkan privasi di alat komunikasinya pun di hack. Kami memastikan ingin hadir, bersama-sama bergerak untuk menjadi lebih kuat ini wujud kecintaan kepada NKRI," tuturnya. (riz/fin)