Realisasi Investasi Kuartal III-2021 Turun 2,8 Persen

fin.co.id - 27/10/2021, 13:08 WIB

Realisasi Investasi Kuartal III-2021 Turun 2,8 Persen

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

 

JAKARTA - Realisasi investasi pada Kuartal III-2021 dilaporkan oleh Kementerian Investasi atau Badan koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM) mengalami penurunan sebesar 2,8 persen menjadi Rp216,7 triliun jika dibandingkan realisasi di kuartal II-2021.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, penurunan realisasi tersebut tidak lepas dari pengaruh pandemi Covid-19 yang sempat menyentuh rekor tertinggi kasus harian pada periode Juni - Juli 2021.

Namun demikian jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020 (year on year / you) meningkat 3,7 persen. Dari realisasi ini kemampuan penyerapan tenaga kerja pada periode itu 288.787 orang atau turun 2,3 persen yoy.

"Secara kumulatif, realisasi investasi sejak Januari - September 2021 mencapai Rp659,4 triliun. Capaian ini meningkat 7,8 persen dibandingkan tahun lalu. Realisasi ini setara 73,3 persen dari target yang dicanangkan sebesar Rp900 triliun tahun ini," ujar Bahlil dalam konferensi pers virtual, Rabu (27/10/2021).

Meski demikian, Bahlil meyakinkan bahwa target realisasi akan tercapai pada Desember 2021.

"Proyeksi apakah bisa tercapai atau tidak memang ini bukan pekerjaan gampang, ini pekerjaan yang butuh kerja keras, tapi saya meyakinkan insyaallah target kami akan tercapai. Kami lakukan kalkulasi maling terhadap calon investor yang mau masuk sehingga tercapai di angka Rp900 triliun," jelasnya.

BACA JUGA: Indonesia Butuh Investasi UDS35 Miliar Kembangkan Industri Kendaraan Listrik

Dijelaskan Bahlil, realisasi investasi pada kuartal III-2021 lebih besar di luar Jawa yang mencapai Rp112,5 triliun atau 51,9 persen dari total realisasi. Sementara untuk realisasi di Jawa pada periode tersebut sebesar Rp104,2 triliun atau mencapai 48,1 persen.

Sementara jika dilihat secara kumulatif sejak Januari - September 2021 angka realisasi investasi di luar Jawa telah mencapai Rp340,7 triliun. Porsi investasi ini setara 51,7 persen dari total realisasi sebesar Rp659,4 triliun. Kemudian untuk realisasi investasi di Jawa mencapai Rp318,7 triliun atau setara 48,3 persen. Dari data tersebut diketahui bahwa kepercayaan investor pada potensi investasi di luar Jawa semakin tinggi.

"Perbandingan Jawa dan luar Jawa ini semakin tinggi di luar Jawa realisasinya. Ini merupakan dampak dari pembangunan infrastruktur yang masif dilakukan pemerintah di 5 tahun periode pertama dan dilanjutkan pada periode ini. Nah ini berdampak positif memikat investor untuk menanamkan investasi di luar Jawa," tuturnya.

Lebih lanjut, untuk sektor unggulan yang paling dilirik investor pada kuartal III 2021 yaitu sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran. Nilai realisasi pada sektor ini mencapai Rp28,1 triliun. Kemudian sektor transportasi, pergudangan dan telekomunikasi dengan nilai Rp26,6 triliun. Selanjutnya sektor industri logam dasar, barang logam dan bukan mesin yang mencapai Rp25,1 triliun.

Sementara secara kumulatif, sektor yang paling banyak kucuran investasi hampir sama. Sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran mencapai Rp88,8 triliun. Kemudian sektor industri logam, barang logam bukan mesin serta peralatannya mencapai Rp82,7 triliun. Selanjutnya sektor transportasi, pergudangan, dan telekomunikasi sebesar Rp80 triliun.

"Sektor telekomunikasi masuk prioritas investor karena kita sedang bangun data center dan beberapa infrastruktur telekomunikasi agar daerah terpencil bisa mendapatkan koneksi. Investasi ini tidak hanya yang sifatnya padat karya tapi pada sektor industri juga, kita harap deindustrialisasi kedepan bisa kita atasi," pungkas dia. (git/fin)

Admin
Penulis