Penguatan Dolar dan Laporan Positif Emiten Memangkas Laju Penguatan Emas

fin.co.id - 27/10/2021, 05:32 WIB

Penguatan Dolar dan Laporan Positif Emiten Memangkas Laju Penguatan Emas

 

 

JAKARTA - Harga emas merosot sebesar 1,5 persen, Selasa, menghentikan kenaikan lima sesi berturut-turut, sebagai imbas dari penguatan dolar serta laporan keuangan perusahaan yang positif mendorong selera untuk aset berisiko.

Logam kuning di pasar spot turun 0,9 persen menjadi USD1.790,54 per ounce pada pukul 00.46 WIB, demikian mengutip laporan  Reuters,  di Bengaluru, Selasa (26/10/2021) atau Rabu (27/10/2021) pagi WIB. Sementara, emas berjangka Amerika Serikat untuk kontrak pengiriman Desember ditutup melemah 0,7 persen menjadi USD1.793,40 per ounce.

"Pergerakan ekuitas yang lebih kuat dari perkiraan, dengan banyak laporan keuangan, memukul emas pagi ini," kata Bob Haberkorn, analis RJO Futures.

Laporan keuangan yang kuat dari perusahaan terkait teknologi mendorong indeks acuan S&P 500 ke rekor tertinggi, Selasa, menghilangkan kilau  safe-haven.

Juga meredupkan daya tarik logam kuning itu bagi investor yang memegang mata uang lainnya, Indeks Dolar (Indeks DXY) naik 0,1 persen.

BACA JUGA: Digugat PKPU Oleh PT Mitra Buana Koorporindo, Manajemen Garuda Indonesia Beri Tanggapan Begini

Haberkorn mengatakan sejumlah pedagang emas dapat membukukan keuntungan dari pergerakan naik baru-baru ini.

Harga emas reli sekitar 2,5 persen selama lima sesi terakhir, didukung kekhawatiran atas inflasi dan ketidakpastian seputar langkah-langkah apa yang akan diambil bank sentral untuk memerangi kenaikan harga.

[caption id="attachment_568746" align="alignnone" width="685"] Trend pergerakan harga Emas (TradingView) Trend pergerakan harga Emas (TradingView)[/caption]

Analis mengatakan emas tidak mungkin menyimpang terlalu jauh dari level teknikal utama USD1.800 per ounce, mengingat fokus pada inflasi. Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang lebih tinggi yang umumnya mengikuti pencetakan uang secara luas oleh bank sentral.

Fokus minggu ini tertuju pada pertemuan bank sentral utama, termasuk pertemuan Bank of Japan dan Bank Sentral Eropa yang dijadwalkan Kamis. Sementara pertemuan kebijakan Federal Reserve dijadwalkan pekan depan.

Di sisi teknikal, pergerakan di bawah USD1.780 akan "terlihat sangat buruk bagi emas, yang dalam tren naik sepanjang bulan," kata analis OANDA, Craig Erlam.

Di tempat lainnya, perak anjlok 2,2 persen menjadi USD24,01 per ounce. Platinum merosot 2,6 persen menjadi USD1.029,65 per ounce, sementara paladium jatuh 2,7 persen menjadi USD1.995,91 per ounce. (git/fin)

Admin
Penulis