JAKARTA - Sebanyak 35 warga Kampung Beting, Koja Jakarta Utara mengalami mual dan muntah, diduga setelah mengonsumsi nasi kotak berlogo Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang dibagikan oleh para kader.
Kepala Polsek Koja Ajun Komisaris Besar Polisi Abdul Rasyid mengatakan, anggotanya langsung menyelidiki sampel nasi kotak yang dibagikan oleh kader PSI tersebut.
Rasyid mengatakan sampel nasi kotak berisi sayur buncis, telur, dan tempe orek tersebut dikirimkan ke Laboratorium Polri di wilayah Sentul, Bogor, Jawa Barat sebagai bagian dari penyelidikan awal.
"Jadi kami belum melakukan pemeriksaan saksi-saksi. Nanti dari hasil laboratorium kan ketahuan misalnya nasinya ada racunnya kah, jenis apa, racun apa. Itu kan nanti ketika pemeriksaan kita nggak ngada-ngada lagi," kata Rasyid kepada wartawan di Jakarta Utara, Senin (25/10/2021 malam.
Ia mengatakan hasil pemeriksaan uji sampel nasi kotak dari laboratorium paling cepat keluar malam ini. Oleh karena itu sembari menunggu hasil uji lab keluar, anggota Polsek Koja sedang melakukan pendataan terhadap para saksi yang nantinya menjalani pemeriksaan.
Sementara itu, pelaksana Tugas Ketua Umum PSI Giring Ganesha mengatakan, 23 orang sempat dirawat di Rumah Sakit Koja, namun 18 orang sudah dibolehkan pulang, sehingga tersisa lima orang lagi yang saat ini masih dirawat.
"Masih ada lima lagi yang dirawat. Kita doakan agar semua baik-baik saja," kata Giring saat ditemui di RS Koja.
Ia menambahkan kader PSI DKI Jakarta 24 jam akan terus mendampingi sejumlah korban diduga keracunan nasi kotak (rice box) yang dibagikan kepada warga Kampung Beting, Koja, Jakarta Utara.
"Kami di sini untuk benar-benar (menunjukkan) ada rasa simpati dan tanggung jawab," kata Giring. PSI juga akan menanggung seluruh biaya perawatan hingga sembuh. (dal/fin).