News . 25/10/2021, 18:42 WIB
JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi pada Kuartal III-2021 diprediksi menembus angka 4,3 persen. Optimisme tersebut ditopang tingkat konsumsi masyarakat yang semakin baik, terjadinya peningkatan investasi, kuatnya kinerja ekspor didorong berlanjutnya tren kenaikan harga komoditas, serta pemulihan yang merata di berbagai wilayah.
"Kinerja ekonomi kita dengan perbaikan ini memberikan suatu optimisme untuk merevisi kuartal ketiga kita, outlook pertumbuhan dari kuartal ketiga kita membaik menjadi 4,3 persen, memang dibanding kuartal kedua menurun, tapi kalau dilihat kuartal ketiga kita mengalami Delta varian yang begitu sangat tinggi. Hal itu yang menyebabkan adanya koreksi terhadap pemulihan ekonomi kita di kuartal ketiga namun koreksi tidak terlalu dalam," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Jakarta, Senin (25/10/2021).
Sri Mulyani juga menyampaikan untuk keseluruhan tahun, pertumbuhan ekonomi 2021 diperkirakan akan mencapai 4,0 persen.
"Di mana kinerja untuk kuartal keempat tetap akan berpotensi rebound, namun mungkin lebih normal dan tentu rebalancing dari berbagai kegiatan ekonomi seperti di Tiongkok, Amerika Serikat, dan Eropa akan mempengaruhi outlook di kuartal keempat dan terutama untuk tahun depan," ungkapnya.
BACA JUGA: Indonesia Diramal Bakal Dominasi Ekonomi Dunia
Mantan Managing DIrector Bank Dunia itu juga menyebutkan bahwa jika dilihat dari berbagai indikator, perekonomian nasional mengalami peningkatan kembali pada September 2021 seperti ditunjukkan oleh PMI Manufaktur telah kembali memasuki zona ekspansif di angka 52,2 meningkat dari 43,7 di Agustus.
Lalu, konsumsi listrik, penjualan kendaraan bermotor, demikian pula dengan berbagai indeks antara lain keyakinan konsumen, penjualan ritel. Aktivitas investasi dalam tren positif, ditunjukkan oleh konsumsi semen yang meningkat dan impor besi baja juga tetap positif.
Selain itu impor tumbuh cukup tinggi untuk bahan baku dan barang modal mendukung aktivitas produksi nasional. Penguatan indikator-indikator tersebut memberikan sinyal menguatnya kembali aktivitas konsumsi dan investasi domestik, di tengah inflasi yang masih relatif rendah di kisaran 1,6 persen (yoy).
Surplus neraca perdagangan pada September 2021 yang masih kuat, tercatat USD4,37 miliar, ditopang oleh kinerja ekspor yang tumbuh 47,6 persen (yoy), sementara impor tumbuh 40,3 persen (yoy). Posisi cadangan devisa tercatat USD146,9 miliar, jauh di atas standar batas kecukupan internasional.
Menguatnya kinerja ekonomi nasional telah mendorong berlanjutnya peningkatan kinerja APBN . Per September 2021, Penerimaan Negara mencapai Rp1.354,8 Triliun (77,7 persen dari target), tumbuh kuat sebesar 16,8 persen (yoy), ditopang oleh meningkatnya penerimaan perpajakan, kepabeanan dan cukai (BC) dan PNBP . Peningkatan Penerimaan Negara seiring pemulihan aktivitas ekonomi, peningkatan ekspor impor, dan tren kenaikan harga komoditas.
Pada Kuartal III-2021, pemulihan ekonomi terus berlanjut ditopang kinerja APBN yang semakin membaik. Tren positif Pendapatan Negara diharapkan tetap berlanjut seiring perbaikan ekonomi, sehingga penanganan Covid-19 dan program pemulihan ekonomi nasional tetap terjaga. Pemerintah berkomitmen untuk melanjutkan langkah antisipatif dan responsif terhadap dinamika yang ada serta bekerja sama dengan seluruh otoritas untuk mendukung efektivitas kebijakan.
"Peran stimulus fiskal dan APBN terus ditingkatkan sebagai upaya pemulihan ekonomi di masa pandemi sejalan dengan peran aktif masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan dan keikutsertaan program vaksinasi untuk mencapai target herd immunity di akhir tahun 2021," pungkasnya. (git/fin)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com