JAKARTA - Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) tengah menyempurnakan program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah dengan KIP Kuliah Merdeka.
Kepala Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan, Kemendikbudristek, Abdul Kahar mengatakan, bahwa KIP Kuliah Merdeka ini semakin terbuka untuk digunakan mahasiswa di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS).
KIP Kuliah Merdeka hadir untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat terutama bagi kalangan keluarga tidak mampu. Sehingga betul-betul bisa ikut berpartisipasi dan menikmati pendidikan di level perguruan tinggi.
"KIP Kuliah Merdeka ini tidak memberikan perbedaan antara PTN dan PTS serta tidak memberikan diskriminasi. Sehingga, bagi kalangan keluarga tidak mampu, betul-betul bisa ikut berpartisipasi dan menikmati pendidikan di level perguruan tinggi," kata Kahar, Senin (25/10/2021).
Menurut Kahar, ini adalah peluang besar untuk anak-anak Indonesia dengan aksesabilitas yang luas, kesempatan secara finansial untuk memilih perguruan tinggi terbaik yang kini jauh lebih terbuka dengan dua pilihan, yakni PTN atau PTS.
“Pemerintah ingin memberikan kesempatan yang seluas luasnya bagi masyarakat kita terutama bagi kalangan keluarga tidak mampu, sehingga betul betul bisa ikut berpartisipasi dan menikmati pendidikan di level perguruan tinggi,” ujarnya.
Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan Institut Pertanian Bogor (IPB), Drajat Martianto menambahkan, bahwa kebijakn ini dinilai sangat membantu saudara-saudara yang kesulitan sosial dan ekonominya namun memiliki kemampuan akademik yang luar biasa untuk melanjutkan studinya.
“Ini langkah yang luar biasa, terlebih lagi ada penyempunaan. Penyempurnaan ini juga dibuat menjadi semakin realistis sehingga tidak ada dikriminasi di kampus nantinya," pungkasnya. (der/fin)