Ikut Diklatsar Menwa di Bengawan Solo, Mahasiswa UNS Wafat

fin.co.id - 25/10/2021, 18:38 WIB

Ikut Diklatsar Menwa di Bengawan Solo, Mahasiswa UNS Wafat

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

SOLO - Gilang Endi (23), mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) meninggal dunia saat mengikuti pendidikan dan latihan dasar resimen mahasiswa (diklatsar menwa) di Sungai Bengawan Solo, kawasan Jurug, Minggu (24/10) petang. Peristiwa ini telah serahkan ke aparat kepolisian untuk ditindaklanjuti.

Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan UNS Sutanto mengakui Gilang Endi meninggal dunia saat mengikuti diklatsar menwa di Sungai Bengawan Solo. Namun dia mengatakan pihaknya belum mengetahui penyebab meninggalnya mahasiswa Sekolah Vokasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) UNS angkatan 2020 tersebut.

"Untuk penyebabnya kami belum tahu semua, makanya biar ketemu jawabannya dan pihak keluarga bisa menerima, keluarga sudah sepakat mengizinkan otopsi, ini bisa lebih menjelaskan kenapa," katanya, Senin (25/10).

Diungkapkannya, saat ini pihak kepolisian sedang melakukan penyelidikan dengan meminta informasi peserta lain kegiatan tersebut.

"Kami tidak masuk ke situ, jadi tunggu saja hasil otopsinya. Kalau kronologi awal yang saya ikut dengar adalah baik dari pihak komandan batalyon, komandan menwa, dan komandan provost mengatakan bahwa memang yang bersangkutan tidak ada gejala kesehatan khusus, hanya kakinya kram sehingga ada yang mendampingi secara khusus," katanya.

Akibat kejadian tersebut, kegiatan yang dimulai pada Sabtu (23/10) dan seharusnya selesai pada Minggu (31/10) tersebut dihentikan sementara.

Mengenai kegiatan yang dilakukan selama diklatsar, salah satunya orientasi lapangan dimulai dari pengecekan kesehatan, pengambilan helm, hingga orientasi lapangan itu sendiri.

"Peserta ini berjalan menuju fakultas teknik, kemudian menuju ke danau, berhenti di jembatan di situ. Selanjutnya ada aktivitas fisik, ada juga materi dan pada sore hari kembali ke markas di sini," katanya.

Saat ini pihak kampus masih menjaga praduga tak bersalah.

"Kami pokoknya akan mendasarkan pada bukti otentik yang bisa dipertanggungjawabkan baik secara hukum maupun medis untuk buat langkah jelas untuk unit kemahasiswaan seperti ini. Prinsipnya kami jaga praduga tak bersalah sebelum informasi lengkap dari pihak kepolisian," katanya.(ant/gw)

Admin
Penulis