Berawal Dari Usulan Jokowi, Terowongan Silaturahmi Istiqlal - Katedral Siap Dioperasikan

fin.co.id - 25/10/2021, 22:48 WIB

Berawal Dari Usulan Jokowi, Terowongan Silaturahmi Istiqlal - Katedral Siap Dioperasikan

 

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Ditjen Cipta Karya telah merampungkan pembangunan terowongan silaturahmi, yang menghubungkan antara Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral di Jakarta Pusat.

Terowongan silaturahmi diinisiasi pembangunannya oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Adapun anggaran yang dikeluarkan untuk membangun terowongan tersebut mencapai  Rp37,8 miliar.

Hal itu disampaikan Dirjen CIpta Karya, Diana Kusumastuti saat melakukan peninjauan terowongan silaturahmi bersama awak media, Senin (25/10/2021) sore. Diana menyebut, ide pembangunan terowongan tersebut dicetuskan Jokowi saat meresmikan renovasi Masjid Istiqlal pada 7 Januari 2020 lalu.

[caption id="attachment_568472" align="alignnone" width="682"]  Terowongan Silaturahmi Istiqlal - Katedral Siap Dioperasikan Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti saat melakukan peninjauan Terowongan Silaturahmi Masjid Istiqlal-Gereja Katedral (Sigit Nugroho/FIN)[/caption]

"Beliau berdiri di Plaza Al-Fatah dan melihat ada yang bisa dihubungkan antara dua tempat ibadah yakni Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral. Akhirnya hal itu terwujud," ungkap Diana.

Dengan adanya terowongan itu, maka tempat parkir yang ada di kedua tempat ibadah itu bisa digunakan bersama. Untuk tempat parkir di basement Masjid Istiqlal sendiri mampu menampung hingga 500 mobil.

"Nantinya tempat parkir tersebut tersebut dapat digunakan untuk kedua rumah ibadah ketika penyelenggaraan hari raya masing-masing," kata Diana.

BACA JUGA: Tinjau Terowongan Silaturahmi Masjid Istiqlal – Katedral, Wapres: Inspirasi Bagi Kerukunan Antar Umat

Proyek pembangunan terowongan silaturahmi digarap oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk sebagai kontraktor, PT Virama Karya (Persero) sebagai manajemen konstruksi, dan PT Yodya Karya (Persero) ditunjuk sebagai perencana pembangunan.

Diana juga mengungkap, terowongan silaturahmi dibangun dengan panjang 32 meter, lebar 5 meter, dan tinggi 8 meter. Seluruh ruangan pada terowongan itu dibalut dengan marmer, sehingga terlihat sangat indah. Terowongan itu juga dilengkapi dengan lift, baik di sisi Masjid Istiqlal maupun di sisi Gereja Katedral.

"Tantangan dalam membangun terowongan silaturahmi adalah usia Gereja Katedral yang sudah ratusan tahun. Sebab, Gereja Katedral memiliki konstruksi kedalaman yang dangkal, sehingga diperlukan kehati-hatian dalam proses pembangunan," ungkapnya.

"Maka dari itu dalam pembangunannya kami bekerja sama dengan Ditjen Bina Marga. Kami didampingi terus dalam pembangunan terowongan ini," sambungnya lagi.

Diana menambahkan, terowongan silaturahmi akan segera dibuka untuk umum setelah diserahkan terimakan ke Kementerian Agama dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Pembangunan terowongan ini diharapkan dapat menjadi contoh kerukunan antar umat beragama. Sehingga, antar agama dapat terus saling menjaga silaturahmi dan toleransi karena Indonesia kaya akan kepercayaan," pungkasnya. (git/fin)

Admin
Penulis