News . 18/10/2021, 15:32 WIB
JAKARTA - Pemerintah Indonesia dan Malaysia berencana melakukan kolaborasi untuk menangani pandemi Covid-19. Beberapa kolaborasinya antara lain pengakuan vaksinasi oleh kedua negara dan mengatur lab yang digunakan untuk tes PCR.
"Pertama, kolaborasi dalam penanggulangan pandemi," kata Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dalam siaran pers bersama Menteri Luar Negeri Malaysia Saifuddin Abdullah, Senin (18/10/2021).
"Kami sepakat bahwa semua vaksin yang telah mendapatkan EUL (daftar penggunaan darurat) WHO harus diperlakukan sama dan tidak boleh ada diskriminasi. Untuk itu kita membahas pentingnya kedua negara membuat mutual recognition untuk vaccine certificate," sambungnya
Tak hanya itu, Retno juga menjelaskan pengaturan lab yang digunakan untuk tes PCR digunakan untuk mengurangi penyalahgunaan hasil tes dan mengurangi risiko penularan Covid-19.
Sementara itu, Abdullah menyatakan bahwa kedua negara setuju untuk memberikan pengakuan bersama atas vaksin Covid-19 lewat sinkronisasi data.
"Kami sama-sama setuju bahwa kita harus secepat mungkin mendapatkan pengiktirafan (pengakuan) bersama sijail (sertifikat) vaksinasi Covid-19. Basenya itu sudah ada, kalau di Malaysia kita ada MySejahtera, kalau di Indonesia kita ada PeduliLindungi," tutur Abdullah.
"Apa yang perlu dilakukan ialah di peringkat pegawai, di peringkat kedua-dua pihak, untuk duduk semeja dan berbincang bagaimana sistem itu ataupun dengan dibantu oleh sistem itu kita boleh mempercepatkan pengiktirafan (pengakuan) bersama," pungkasnya. (der/fin)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com