PPKM Diperpanjang Lagi, 54 Wilayah Jawa Bali Masuk Level 2

JAKARTA - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tetap diberlakukan. Sejumlah daerah di Jawa Bali mengalami perubahan status level. Sebanyak 54 kabupaten/kota di level 2. Sedangkan, 9 kabupaten/kota menjadi level 1.

Pemerintah menetapkan syarat vaksinasi menjadi salah satu parameter penentuan level PPKM suatu daerah. Salah satu daerah yang jadi sorotan adalah aglomerasi Jabodetabek.

"Sebanyak 54 kabupaten/kota di level 2. Ada juga 9 kabupaten/kota menjadi level 1. Namun, sebagian besar kabupaten kota di wilayah Jabodetabek yang seharusnya bisa turun ke level 2 tidak bisa turun level. Karena cakupan vaksinasi di Kabupaten Bogor dan Tangerang belum mencapai target," jelas Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan di Jakarta, Senin (18/10).

Terkait wilayah aglomerasi, Pemerintah mengeluarkan kondisi Bogor dan Tangerang dari penilaian wilayah aglomerasi Jakarta. "Presiden memberikan arahan agar tidak menahan terus kabupaten yang lain. Karena itu, Bogor dan Tangerang dikeluarkan dari Jabodebek. Syarat vaksinasi kabupaten kota di aglomerasi diubah berdasarkan pencapaian kabupaten kota itu sendiri, selama keseluruhan aglomerasi sudah memenuhi syarat WHO untuk turun level," tegas Luhut.

Dia juga mengimbau masyarakat mewaspadai gelombang ketiga COVID-19 yang dipicu penularan saat perayaan Natal dan Tahun Baru.

"Seluruh masyarakat harus patuh. Karena kita masih berjaga-jaga terhadap kemungkinan gelombang ketiga yang terjadi pada Natal dan Tahun Baru yang akan datang," imbuhnya.

Berdasarkan hasil evaluasi mingguan, lanjut Luhut, Presiden Jokowi, menaruh perhatian pada kegiatan masyarakat yang kerap mengabaikan protokol kesehatan. Misalnya pernikahan, tempat wisata maupun kegiatan lainnya yang memicu kerumunan.

Untuk wilayah Pulau Jawa dan Bali, kasus konfirmasi harian di Indonesia yang kian rendah menyebabkan kasus aktif nasional dan Jawa-Bali terus menurun. Saat ini hanya tersisa 18 ribu kasus secara nasional. "Untuk di Jawa Bali 7 ribuan kasus," paparnya.

Capaian itu telah turun secara drastis bila dibandingkan puncak gelombang kedua COVID-19 yang mencapai 570 ribu kasus aktif pada 15 Juli 2021.

Situasi yang terus membaik juga tercermin dari kasus kematian akibat COVID-19 di beberapa provinsi yang ditekan hingga nol kasus. "Pada 17 Oktober 2021, DKI Jakarta, Jawa Barat, Yogyakarta dan Bali mencatat nol kematian dan provinsi lain di Jawa Bali hanya mencatat kurang dari lima kematian per hari," tutupnya. (rh/fin)