JAKARTA- Pengamat politik, Rocky Gerung menyinggung label 'Presiden Jenius' yang diberikan oleh profesor Singapura, Kishore Mahbubani kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Rocky Gerung mengatakan bahwa dia ditanya oleh kalangan milenial terkait kejeniusan Jokowi.
"Ini anak-anak milenial yang ngomong sama saya. Yang protes itu. Di mana jeniusnya Pak Jokowi? Membaca empat teks aja, gugup dan gagap," kata Rocky Gerung dalam diskusi daring yang digelar Kedai Kopi, Jumat (15/10/2021).
Rocky mengatakan, kaum milenial ini juga menilai Jokowi sebagai pembohong.
"Mereka anggap Presiden Jokowi itu pembohong. Mereka anggap bahwa nggak ada satu pun ide yang bisa mereka promosikan ke temen-temen mereka di luar negeri bahwa Indonesia itu maju," ungkap Rocky Gerung.
Rocky Gerung mengatakan, dirinya melalukan diskusi dengan kalangan milenial yang berasal dari berbagai negara. Dalam diskusi itu, para kaum milenial juga menyoroti situasi politik di tanah air akhir-akhir ini.
"Tadi malam saya udah dua hari ini diskusi degan kaum milenial. Bahkan ada yang dari Eropa, Australia, Amerika. Ada beberapa yang mempertanyakan apa sebetulnya yang terjadi di Tangerang sehingga mahasiswa dibanting," kata Rocky.
Rocky mengatakan, para kaum milenial ini juga menyinggung soal kekisruhan yang terjadi di internal PDI-Perjuangan.
"Lalu mereka mendengar, kekonyolan dalam politik kita banteng vs celeng. Mereka bingung," imbuhnya.
Rocky mengatakan para milenial ini heran dengan diskusi politik di Indonesia yang dianggap tidak berkualitas.
Menurut Rocky, kelompok milenial itu ingin agar diskusi politik di Indonesia seperti diskusi akademis di luar negeri.
Rocky mengatakan kelompok milenial itu ingin agar diskusi politik di Indonesia seharusnya bisa bicara soal kesetaraan gender, demokrasi, hingga soal teknologi 5.0.
Menurut Rocky, diskusi para politikus di Indonesia seperti orang bodong. Mereka, ucap Rocky, menganggap para politikus seperti Puan Maharani hingga Ganjar Prabowo adalah orang bodoh.
"Bagi milenial itu orang bodoh. Demikian juga Puan. Mereka anggap ini orang nggak ngerti the grammar of bold politics, gender, democrazy," kata Rocky.
Seorang profesor sekaligus peneliti di National University of Singapore, Kishore Mahbubani, memuji kepemimpinan Presiden RI, Joko Widodo atau Jokowi. Dia menilai, kepemimpinan Jokowi paling efektif dan jenius.