JAKARTA - Pemerintah mengusulkan pencoblosan Pemilu 2024 digelar pada 15 Mei. Pro dan kontra pun bermunculan. KPU akan melakukan simulasi terkait usulan tersebut.
"Usulan dari pemerintah Pemilu 2024 dilaksanakan tanggal 15 Mei masih KPU kaji. Untuk itu, KPU sedang melakukan simulasi dalam beberapa hari in," ujar Ketua KPU RI Ilham Saputra di Jakarta, Rabu (29/9).
Hal senada disampaikan Komisioner KPU lainnya, I Dewa Raka Sandi. Dia mengatakan KPU hingga saat ini masih melakukan sinkronisasi. Terutama terkait rancangan tahapan Pemilu 2024.
"KPU sedang melakukan exercise dan sinkronisasi sesuai kesimpulan dalam rapat bersama pemerintah dan DPR pada tanggal 16 September 2021 lalu. Lalu ada usulan tanggal 15 Mei dari pemerintah. Tentu ini harus kita bahas dalam rapat. Begitu juga dengan simulasinya," jelas Raka Sandi.
Seperti diketahui, Menko Polhukam Mahfud MD menyampaikan pemerintah telah melakukan rapat internal membahas simulasi tanggal pelaksanaan Pemilu 2024. Pemerintah mengusulkan 15 Mei dipilih menjadi hari pencoblosan Pemilu 2024.
Versi pemerintah, dalam simulasi, ada empat tanggal yang diajukan. Dari keempat tanggal tersebut, dipilih tanggal 15 Mei dengan pertimbangan efisiensi waktu dan biaya.
Simulasi yang dilakukan terkait empat tanggal pengumuman suara Pemilu Presiden dan Legislatif 2024. Urutannya tanggal 24 April, 15 Mei, atau 8 Mei, atau 6 Mei. Simulasi, lanjutnya, dilakukan untuk memperpendek kegiatan pemilu. Tujuannya agar efisien waktu dan anggarannya. Masa kampanye juga diperpendek. Sehingga jarak antara pemungutan suara dan pelantikan presiden tidak terlalu lama. (rh/fin)
