JAKARTA - Pemerintah baru menggunakan dana untuk program pemulihan ekonomi nasional (PEN) sebesar Rp404,24 triliun per hari ini. Angka itu setara dengan 54 persen dari pagu yang sebesar Rp744 triliun.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memaparkan, bahwa realisasi dana itu digunakan untuk beberapa kebutuhan, seperti kesehatan, perlindungan sosial, program prioritas, UMKM, dan insentif usaha.
"Pagu kesehatan Rp214,96 triliun, realisasi Rp100,52 triliun," ungkap Airlangga dalam konferensi pers, dikutip Selasa (28/9/2021).
Berdasarkan data pemerintah, realisasi di sektor kesehatan setara dengan 46,8 persen dari pagu. Angkanya tidak jauh beda dari minggu lalu yang terealias 45,3 persen dari pagu.
Lalu, realisasi perlindungan sosial sebesar Rp116,02 triliun. Jumlah itu setara dengan 62,2 persen dari pagu yang sebesar Rp186 triliun. Kemudian, realisasi di sektor program prioritas sebesar Rp60,7 triliun. Dana tersebut baru terealisasi 51,2 persen dari pagu, yakni Rp117 triliun.
"Selanjutnya, dana untuk sektor UMKM dan korporasi baru terealisasi 42 persen. Dengan kata lain, dana yang dicairkan baru Rp68 triliun dari pagu yang sebesar Rp162 triliun," ujarnya.
Selain itu, kata Airlangga, pemerintah telah menyalurkan dana Rp59 triliun untuk memberikan insentif kepada pengusaha. Dana itu setara dengan 94 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp62,8 triliun.
"Pak Presiden mengingat sekarang masuk kuartal IV, jadi masing-masing K/L harus memonitor belanja negara agar pertumbuhan ekonomi masih terjaga," pungkasnya. (der/fin)