JAKARTA - Tuduhan yang dilontarkan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo bahwa Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) menghilangkan patung Soeharto, Sarwo Edhie Wibowo, AH Nasution langsung direspons cepat.
Kostrad menegaskan inisiatif pembongkaran patung-patung tersebut bukan berasal dari Kostrad. "Tidak benar Kostrad mempunyai ide membongkar patung Pak Harto, Pak Sarwo Edhie, dan Pak Nasution yang ada dalam ruang kerja Pak Harto di Museum Dharma Bhakti di Markas Kostrad," tegas Kepala Penerangan Kostrad Kolonel Inf Haryantana dalam keterangan tertulisnya, Senin (27/9).
Dia menerangkan pada Senin (30/8), mantan Pangkostrad, Letjen TNI (Purn) Azmyn Yusri Nasution menemui Pangkostrad, Letjen TNI Dudung Abdurachman. Pertemuan itu dihadiri Kaskostrad dan Irkostrad. "Beliau meminta untuk pembongkaran patung-patung tersebut," lanjut Haryantana.
Seperti diketahui, Azmyn Yusri Nasution adalah penggagas pembuatan patung-patung tersebut. Pembuatan patung dilakukan saat Azmyn Yusri Nasution menjabat sebagai Pangkostrad pada 9 Agustus 2011 hingga 13 Maret 2012.
"Letjen TNI (purn) Azmyn Yusri Nasution meminta patung-patung yang telah dibuatnya dibongkar. Ini demi ketenangan lahir dan batin. Atas permintaanitu, pihak Kostrad mempersilakan," tutup Haryantana. (rh/fin)
Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq