JAKARTA - Kronologi penganiayaan yang dilakukan Irjen Napoleon Bonaparte terhadap Muhammad Kece terungkap. Penganiayaan dilakukan tengah malam.
/p>
Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Pol Andi Rian Djajadi mengatakan awal penganiayaan terhadap M Kece di Rutan Bareskrim Polri, salah satunya terjadi pada tengah malam sekitar pukul 00.30 WIB. Penganiayaan dilakukan usai M Kece dilumuri tinja oleh Irjen Pol Napoleon. Rupanya Napoleon tidak sendiri. Dia dibantu tiga tahanan rutan.
/p>
"Pemeriksaan masih berlangsung, tapi secara umum diawali masuknya NB bersama tiga napi (tahanan-red) lainnya ke dalam kamar (sel-red) korban MK pada sekitar pukul 00.30 WIB," ungkap Andi, Senin (20/9).
/p>
Dilanjutkannya, pada malam kejadian seorang saksi tahanan lainnya disuruh mengambil plastik putih ke kamar Napoleon. Rupanya plastik tersebut berisi tinja (kotoran manusia).
/p>
"Oleh NB kemudian korban dilumuri dengan tinja pada wajah dan bagian badannya. Setelah itu berlanjut pemukulan/penganiayaan terhadap korban MK oleh NB," ujarnya.
/p>
Hasil pemeriksaan yang dibuktikan dengan rekaman CCTV. Penganiayaan itu berlangsung kurang lebih selama satu jam.
/p>
"Dari bukti CCTV tercatat pukul 01.30 WIB, NB dan tiga napi lainnya meninggalkan kamar sel korban," katanya.
/p>
Dikatakannya, Napoleon dan tiga tahanan lainnya bisa masuk ke kamar sel M Kece, karena gembok kamar sel yang ditempati Kece telah ditukar. Gembok tersebut milik tahanan berinisial H alias C. Pertukaran gembok dilakukan atas perintah Napoleon Bonaparte.
/p>
"Gembok standar untuk kamar sel korban diganti dengan "gembok milik Ketua RT" atas permintaan NB, makanya mereka bisa mengakses," ujarnya.
/p>
Sebanyak tujuh orang saksi diperiksa hari ini. Ketujunya terdiri atas empat petugas Rutan Bareskrim Polri dan tiga tahanan.(gw/fin)
/p>