JAKARTA - Emas jatuh ke bawah level kunci USD1.800, Rabu, terhantam technical selling setelah gagal mempertahankan kenaikan baru-baru ini ketika investor mengabaikan depresiasi dolar dan mencari kejelasan tentang strategi tapering Federal Reserve (The Fed).
/p>
Harga emas di pasar spot terkoreksi 0,6 persen menjadi USD1.793,20 per ounce pada pukul 00.47 WIB, sementara emas berjangka Amerika Serikat melemah 0,7 persen menjadi USD1.794,8 per ounce, demikian mengutip laporan Reuters, Rabu (15/9/2021) atau Kamis (16/9/2021) dini hari WIB.
/p>
Tetapi harga masih relatif terikat pada kisaran, mencerminkan ketidakpastian atas jalur yang mungkin diambil The Fed pada pertemuan pekan depan setelah data inflasi Amerika yang lebih lemah, Selasa.
/p>
Laporan manufaktur Federal Reserve New York yang lebih kuat dari perkiraan untuk September, di awal sesi, jatuh "ke dalam kelompok kebijakan moneter yang hawkish, memberi sedikit tekanan pada emas," kata Jim Wyckoff, analis Kitco Metals.
/p>
BACA JUGA: IHSG Berpeluang Rebound, Simak Deretan Saham Rekomendasi Analis
/p>
Dia menambahkan bahwa sentimen risiko yang membaik membebani harga emas.Tetapi tidak ada berita untuk mendorong pullback emas dan ini lebih disebabkan oleh "ketidakmampuan teknikal untuk diperdagangkan melalui pergerakan rata-rata 200 hari (MA200) pada Selasa," kata David Meger, Direktur High Ridge Futures.
/p>
Saat ini, "setiap kabar baik adalah berita buruk bagi emas," dan jika lebih banyak data ekonomi positif keluar, The Fed akan lebih bersedia untuk mulai mengurangi pembelian aset, dan emas kemungkinan akan bergerak sideways menjelang pertemuan FOMC , kata Meger.
/p>
Investor emas juga sebagian besar mengabaikan dolar yang lemah.
/p>
"Namun, risiko penurunan harga emas juga terbatas karena perlambatan inflasi sehingga mengurangi kecepatan untuk melakukan tapering," kata analis Saxo Bank, Ole Hansen.
/p>
Platinum mencapai level terendah lebih dari sembilan bulan di USD925,50 per ounce dan terakhir turun 0,1 persen menjadi 938,74.
/p>
Palladium melonjak 1,5 persen menjadi USD2.008,07 per ounce, stabil setelah meluncur ke level terendah lebih dari satu tahun, Selasa. Kekurangan chip yang didorong oleh perlambatan produksi mobil dapat merusak permintaan, kata analis di UBS.
/p>
Perak melemah 0,2 persen menjadi USD23,78 per ounce. (git/fin)
/p>